Cerita Tenaga Medis, Pulang Dapat Stigma Karena Korona

| 07 Apr 2020 18:06
Cerita Tenaga Medis, Pulang Dapat Stigma Karena Korona
Seorang tenaga medis beristirahat di hotel (Dok. Pemprov Jabar)
Bandung, era.id – Pekerjaan sebagai tenaga medis menjadi penuh risiko saat pandemi COVID-19. Mereka bekerja tak kenal lelah membantu para pasien COVID-19. Risiko penularan pun tinggi ketika mereka tak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

Ali Sardjono, salah seorang tenaga medis yang memilih tinggal di hotel demi menjaga keluarganya tetap sehat. Meski sudah dinyatakan negatif COVID-19, ia tetap khawatir bila kembali ke lingkungannya.

Ali bertugas menangani pasien COVID-19 di Gedung Kemuning Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) yang merupakan rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Jawa Barat.

Ali mendapat fasilitas menginap di Hotel Prama Grand Preanger Bandung bersama tenaga medis lainnya. Total tenaga medis yang berasal dari RSHS dan menginap di hotel bintang lima itu ada 73 orang. Terdiri dari 20 perawat, 2 dokter, 3 sopir, 2 cleaning service dan 4 orang administrasi.

Ali mengaku sangat terbantu dengan fasilitas penginapan tersebut. “Kita selama sudah memberikan pelayanan secara maksimal tapi kita juga ada kekhawatiran atau was was kalau kita pulang ke rumah ketemu keluarga. Jadi dengan diberikan fasilitas penginapan ini kita akan lebih tenang memberikan pelayanan walaupun kita juga rindu ketemu keluarga," ungkap pria berusia 44 tahun tersebut, Selasa (7/4/2020).

Meski menginap di hotel berbintang empat, tapi Ali tak begitu menikmatinya. Tuntutan tugas dan harus jauh dari keluarga semala beberapa waktu membuatnya sedih. Ali ssudah menginap di hotel sejak 5 April dan akan terus menginap hingga korona mereda.

Ali berharap pemerintah terus mendukung para tenaga medis yang telah bekerja maksimal. Kepada masyarakat dia pun meminta untuk menghilangkan stigma dan menerima kehadiran tenaga medis di lingkungan tempat tinggalnya.

"Karena ada juga teman saya yang dijauhi di lingkungan rumahnya dan tidak diterima (di tempat) kos. Pemerintah harus memberikan edukasi ke masyarakat bahwa kita itu bukan membawa atau menularkan virus tapi kita bekerja untuk menyembukan orang yang terinfeksi COVID-19. Jadi kita sudah bekerja maksimal dan masyarakat juga harus tetap diam di rumah untuk kita jadi ada kerja sama," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bilang, para tenaga medis sudah ditempatkan di hotel sejak minggu lalu. Untuk memfasilitasi penginapan para tenaga medis, pihaknya menyiapkan 200 kamar. Saat ini baru terisi 23 kamar.

"Kami akan terus memberikan support moral kepada tenaga medis ini. Kami juga sedang mencari APD (alat pelindung diri) ke berbagai negara untuk pengamanan diri mereka," ujar Ridwan Kamil.

 

Rekomendasi