Mengaku terkejut, Ace mengatakan masih menunggu penjelasan resmi dari KPK atas OTT terhadap Nyono Suharli.
"Kita menunggu penjelasan resmi KPK atas peristiwa OTT itu. Bagaimana kejadiannya dan dalam kasus apa," ujar Ace kepada era.id, Minggu (4/1/2018).
Ace mengatakan, partainya sangat prihatin dan menyayangkan masih ada kadernya terjaring OTT KPK. Padahal, menurut Ace, Partai Golkar sudah berulang kali mengingatkan kadernya yang menjabat kepala daerah agar tidak melakukan tindakan melanggar hukum.
"Padahal Partai Golkar sudah menginstruksikan kepada seluruh kader di semua daerah untuk tidak melakukan tindakan yang tak terpuji tersebut," tutur Ace.
Ace menegaskan, Partai Golkar akan memberikan sanksi kepada Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur tersebut jika terbukti bersalah. Hal ini, kata Ace bisa menjadi pertimbangan kader-kadernya baik di eksekutif ataupun legislatif untuk tidak melakukan korupsi.
"Jika terbukti benar OTT itu, Partai Golkar akan memberikan sanksi tegas," cetus Ace.
Diketahui, KPK melakukan OTT terhadap Nyono Suharli Wihandoko pada Sabtu (3/2). Nyono dicokok bersama ajudannya dan tiba di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta sekitar pukul 21.20 WIB.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah membenarkan bahwa KPK telah melakukan OTT terhadap seorang kepala daerah. "Tim membawa dua orang. Kepala daerah dan satu ajudan," kata Febri dalam pesan tertulisnya, Sabtu (3/2).
Nyono menjabat sebagai Bupati Jombang sejak 24 September 2013. Kala itu, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, melantiknya di Pendopo Kabupaten Jombang.