Bagi sebagian warga Jakarta yang tinggal atau bekerja di sekitar Sarinah, McD Sarinah memang meninggalkan kenangan. Sejak dibuka pada 14 Februari 1991, gerai makanan cepat saji ini identik dengan patung Ronald sang maskot yang duduk dengan megah di atap gedung Sarinah, Thamrin.
Tapi yang jadi persoalan, dalam farewell McD Sarinah semalam banyak pengunjung yang mengabaikan protokol pencegahan COVID-19. Mereka berkerumum dan mengabaikan perintah physical distancing demi menikmati momen di gerai ayam goreng dan burger dari Amerika Serikat tersebut.
Puluhan warga berbondong-bondong memadati McD Sarinah yang entah dengan tujuan apa ke sana di masa pandemi COVID-19. Ada yang sengaja mengantre makanan padahal rasanya sama saja seperti di gerai lainnya, ada juga yang sekadar foto-foto untuk seru-seruan.
View this post on Instagram
Kerumunan orang yang datang di malam terakhir penutupan McD Sarinah pun banyak mendapat kecaman dari sejumlah warganet di media sosial. Apalagi keramaian itu sempat diposting di akun official McD Indonesia di Instagram.
Satpol PP langsung bergerak membubarkan acara seremonial yang menarik perhatian orang sehingga warga pada berkerumun itu. "Kita menegur keras, menegur dengan keras itu dalam artian kita menegur pihak penyelenggara kegiatan itu karena seharusnya enggak perlu lagi ada kegiatan-kegiatan yang sifatnya ceremony. apalagi itu kan di pinggir jalan," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, saat dihubungi, Senin (11/5/2020).
Ternyata penutupan McD Sarinah bukan pertama kali terjadi. Pada 2009 silam, gerai yang saat itu dimiliki pengusaha Bambang Rachmadi itu sempat tutup karena sengketa kepemilikan.
McDonald's Sarinah (Angga/era.id)
Saat itu Bambang kecewa dengan keputusan McD Indonesia yang menjual hak pengelolaan restoran, yang ketika itu jumlahnya 97 gerai, ke Grup Sosro. Padahal sebelumnya, McDonald’s Corp menggandeng Bambang Rachmadi untuk membuat perusahaan patungan bernama PT Bina Nusa Rama (PT BNR) sebagai pemilik brand McDonald's di Tanah Air dengan komposisi saham McD Corp sebesar 90 persen dan Bambang 10 persen.
"Saat itu ada pergantian kepemilikan dan lokasi di Sarinah itu sewanya atas nama pemilik lama. Jadi digunakan untuk restoran dengan merek lain yang dimiliki oleh pemilik lisensi McD yang lama," jelas Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka, Minggu (10/5).
View this post on Instagram
Karena kecewa penjualan hak pengelolaan, Bambang akhirnya mengganti merek McD miliknya menjadi Toni Jack’s di 13 gerai, termasuk gerai di Sarinah tersebut.
Sayangnya, restoran cepat saji dengan menu ayam goreng ini tidak berumur panjang. Awal tahun 2011, Toni Jack’s gulung tikar sehingga manajemen Sarinah kemudian melakukan tender untuk penyewaan gerai di bekas Toni Jack’s tersebut dan dimenangkan oleh McD.
Tepat pada usianya yang ke 20 tahun sejak masuk pertama kali ke Indonesia, McD kembali hadir di Sarinah. Tapi kini statusnya bukan lagi gerai pertama,tapi menjadi gerai ke 112. Saat McD harus tutup karena kisruh pengelolaan, tak ada seremonial seperti tadi malam.
McDonald's Sarinah (Angga/era.id)
Rekomendasi
Daerah10 Jun 2021 15:05Seluruh McD di Kota Bandung Kena Denda Rp500 Ribu
Daerah09 Jun 2021 17:16BTS Meals McDonald’s Bikin Kerumunan, Gibran Langsung Bertindak
Daerah09 Jun 2021 16:35Gara-Gara Promo BTS Meals, 2 Restoran McD di Bandung Disegel Satpol PP
Popular
Demi Dalami Peran, Stefan William Dialog Pakai Bahasa Inggris hingga Nyaris Cat Rambut Jadi Ungu
05 Dec 2025 08:351Cerita Jimmy Kobogau Masuk Camp Militer Demi Film Timur, Diajari Teknik Penyergapan
05 Dec 2025 09:052Digugat soal Kasus Tanah Sengketa, Kalla Singgung Lippo: GMTD Menawar, Kami Membeli
05 Dec 2025 05:053 4 5