Optimisnya Dunia, Pesimisnya WHO Soal Vaksin COVID-19

| 11 May 2020 15:39
Optimisnya Dunia, Pesimisnya WHO Soal Vaksin COVID-19
Ilustrasi (CGTN)
Jakarta, era.id - Dunia internasional berpacu melawan waktu menemukan vaksin untuk memerangi wabah COVID-19. Meskipun banyak ilmuwan yang optimis vaksin bisa ditemukan dalam waktu dekat, tapi WHO bilang vaksin korona paling cepat tersedia di akhir tahun depan.

Sebelumnya, pakar penyakit menular kepercayaan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk perangi pandemi korona Dr Anthony Fauci mengatakan vaksin setidaknya perlu proses dan baru bisa tersedia paling cepat 12 sampai 18 bulan mendatang.

Hampir dipastikan dunia masih akan berkutat dengan wabah ini tanpa kehadiran vaksin. Uji klinis yang dilakukan sampai saat ini juga belum ada yang dilaporkan sukes meskipun di beberapa negara sudah ada yang mencapai tahap disuntikkan ke manusia atau uji klinis fase II.

Peneliti biasanya memang butuh waktu bertahun-tahun untuk bisa temukan vaksin yang cespleng karena proses pengembangannya bertahap dan per kasus. Tapi, untuk kasus pandemi virus korona yang luar biasa ini, ilmuwan optimis bisa menemukan vaksin dalam kurun waktu paling cepat satu tahun.

Saat ini tercatat sudah ada 254 terapi dan 95 vaksin yang diuji untuk bisa memerangi korona di seluruh dunia.

"Kalau kita mau jangka waktu 18 bulan itu bisa disiapkan, artinya harus lebih banyak kuda yang diikutkan dalam balapan ini," ujar Dekan National School of Tropical Medicine di Baylor College, Peter Hotez, seperti dikutip dari New York Times, Senin (11/5/2020).

Sudah ada tiga perusahaan besar Amerika yang tengah berlomba membuat vaksin, yaitu Inovio, Moderna, dan Pfizer.

Kabar soal masih lamanya vaksin ini juga diamini oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Saya pikir, akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal untuk hadirnya vaksin," kata Chair of the WHO's Global Outbreak Alert and Response Network WHO, Dale Fisher.

Masyarakat diminta tak terlalu banyak berharap vaksin akan hadir dalam waktu cepat. Apalagi saat ini penelitian vaksin masih ada di tahap pertama, masih butuh dua tahap lanjutannya sebelum dinyatakan aman dan bisa digunakan.

Meski nantinya vaksin sudah tersedia, dibutuhkan lagi waktu untuk proses produksi, pemesanan hingga proses distribusi sebelum vaksin sampai ke tangan pasien yang membutuhkan. 

 

Tags : obat korona
Rekomendasi