MRT Beroperasi Maret 2019

| 06 Feb 2018 14:11
MRT Beroperasi Maret 2019
Proyek MRT. (Foto: Kemenkeu)
Jakarta, era.id – Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar menargetkan MRT atau Moda Raya Terpadu mulai beroperasi Maret 2019. William mengatakan, hingga akhir Desember 2017, pengerjaan proyek ini sudah mencapai 90 persen. Rencananya, April 2018 kereta akan mulai didatangkan.

“Sebelum Asian Games dimulai, sebagaian besar konstruksi akan selesai,” kata William, seperti dikutip dari laman kemenkeu.go.id, Selasa (6/2/2018).

Dia melanjutkan, pada Agustus 2018 akan dilakukan uji coba pengoperasian kereta, tetapi belum dengan penumpang. Dalam uji coba itu, akan dievaluasi kekurangan dan kesesuaian MRT dalam rencana pengoperasian.

“Maret 2019 operasi komersial akan kita mulai. Ketepatan waktu pengerjaan ini akan kita jaga,” ungkap dia.

MRT yang tengah dikerjakan saat ini merupakan proyek MRT tahap satu, yaitu rute Lebak Bulus sampai Bundaran HI. Selanjutnya, jika pembangunan tahap satu sudah rampung, akan dibangun proyek MRT tahap dua rute Bundaran HI ke Kampung Bandan dengan jalur sepanjang 8 km. Diharapkan pada 2019 bisa dikembangkan rute ke arah Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

MRT akan diintegrasikan dengan moda transportasi lainnya. Saat ini integrasi sudah diimatangkan dengan Transjakarta, dan selanjutnya bakal dilanjutkan dengan integrasi commuter line Jabodetabek serta kereta bandara Soekarno-Hatta.

“Jadi, begitu keluar stasiun, akan lima titik yang terintegrasi sempurna dengan halte Transjakarta. Mulai dari Lebak Bulus, Blok M, Sisingamangaraja, Dukuh Atas, dan Bundaran HI,” ujar William.

Pengoperasian MRT di Jakarta nantinya akan menjadi alternatif transportasi yang menawarkan efektivitas waktu. Pasalnya, sistem pengoperasian MRT menggunakan sistem otomatis yang tidak mengandalkan masinis. Masinis tetap ada, tetapi hanya mengambil fungsi pada situasi darurat. Seluruh operasional kereta akan dilakukan dari pusat kendali.

Pada jam-jam sibuk di pagi hari, interval keberangkatan kereta hanya lima menit. Sedangkan pada jam tidak sibuk intervalnya akan dibuat sepuluh menit. Artinya, penumpang tak perlu khawatir tertinggal kereta lantaran kereta akan beroperasi tiap lima sampai sepuluh menit.

Tak hanya menawarkan efektivitas waktu, MRT nantinya juga akan dilengkapi dengan gerai makanan dan minuman, warung kopi, toko ritel, toko serba ada, dan mesin ATM.

“Kalau kereta berangkat pukul tujuh pagi dari Lebak Bulus, maka pada pukul tujuh tiga puluh sudah pasti harus tiba di Bundaran HI,” kata William.
Tags : mrt jakarta
Rekomendasi