Meski dilonggarkan, pemerintah Inggris ingin warganya tetap menerapkan aturan menjaga jarak. Namun melihat kenyataan di lapangan, sulit sepertinya dilakukan.
Dilansir dari BBC, Rabu (13/5/2020), jarak sosial 'nyaris mustahil' bisa diterapkan karena banyak warga yang melakukan perjalanan mereka untuk bekerja sejak lockdown dilonggarkan di Inggris.
Inspektur Matt Hickson bilang, dia cuma melihat kurang dari 10 persen saja warga Inggris yang patuh memakai masker. Sisanya --dalam perjalanannya ke London Underground-- para penumpang seperti tidak tahu pandemi COVID-19 belum juga punah.
"Orang-orang mengambil kebebasan tidak hanya dengan kesehatan mereka sendiri tetapi dengan orang lain," katanya.
"Mungkin ada gelombang kedua infeksi yang datang," sambungnya lagi.
Sekjen Rail, Maritime and Transport (RMT), Mick Cash, mengatakan ada kepadatan penumpang kereta pada hari ini. Dan itu sebagai potensi yang berbahaya di saat pemerintah mulai memperbolehkan wargnya untuk kembali bekerja.
Penumpang yang menggunakan transportasi umum harus berjarak 2 meter dan wajib memakai masker. Tapi polisi di Inggris tidak memiliki kekuatan untuk menegakkan jarak sosial.