PSBB di Jakarta Sedikit Lagi Berhasil

| 20 May 2020 06:52
PSBB di Jakarta Sedikit Lagi Berhasil
Anies Baswedan (Dok. Humas DKI)
Jakarta, era.id - Pemerintah DKI Jakarta memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama 14 hari ke depan mulai 22 Mei hingga 4 Juni 2020.

"Jakarta akan menambah PSBB selama 14 hari. Mulai tanggal 22 Mei sampai 14 juni," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (19/5) sore.

Ini merupakan PSBB periode ketiga setelah dilaksanakan sejak 10 April 2020 guna memutus mata rantai penyebaran virus korona baru. Anies berharap perpanjangan ini adalah yang terakhir sebelum dimulainya fase new normal.

Anies memaparkan, Dari dua fase PSBB yang sudah diterapkan sejak 10 April lalu berhasil menurunkan angka reproduksi (R0) penularan COVID-19. Angka R0 didapat dari kajian penularan dari orang ke orang.

Menurut standar WHO, kebijakan karantina disebut berhasil jika R0-nya di bawah satu. Artinya, satu orang hanya menulari satu orang, atau tidak menularkan sama sekali.

"Kita sudah berada di posisi 1 koma, ini perhatikan selama 2-3 minggu terakhir ini stabil," kata Anies.

Menurut kajian dari tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) lewat metode Analisis Bayes, angka R0 di Jakarta adalah 4, artinya 1 orang bisa menularkan 4 orang lain. Itulah sebabnya penularannya menjadi makin masif.

Sementara di bulan Mei, mulai dari 4 Mei sampai dengan 17 Mei, kata Anies, angka R0 itu bergerak dari 1,08 sampai 1,11. Ini membuktikan, PSBB di Jakarta bisa menurunkan angka R0.

Kurva R0 DKI Jakarta (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Karenannya, ia tetap meminta masyarakat ikut berperan serta menurun kurva COVID-19 di Jakarta. Caranya, dengan disiplin melakukan protokol kesehatan dan mematuhi aturan PSBB.

"Bila itu kita kerjakan bersama-sama, maka nanti kemudian Jakarta bisa kembali berkegiatan, tentu normalnya baru. Orang biasa mengistilahkan new normal," kata Anies.

Pemprov DKI Jakarta menurut mantan Mendikbud ini mengambil kebijakan berdasarkan kajian ilmiah dan tak mengandalkan perasaan. Maka dari itu belum ada rencana untuk melonggarkan PSBB.

"Kami mengambil semua keputusan mengandalkan pada temuan-temuan ilmiah, bukan kira-kira, keliatannya kok suasana sudah enak. Tapi berdasarkan data seperti ini," ucapnya.

Pemprov DKI akan terus memantau perkembangan fase ketiga PSBB di DKI Jakarta sebelum akhirnya dievaluasi kembali.

"Bila ini berjalan dengan baik, fase-fase pembukaan untuk kita bisa kembali berkegiatan. Sektor-sektor mana yang akan dimulai lebih dulu. Tapi itu semua harus merujuk kepada temuan dari angka Reproduksi," pungkasnya.

 

Tags : psbb
Rekomendasi