Benua Amerika Episentrum Baru COVID-19

| 27 May 2020 10:56
Benua Amerika Episentrum Baru COVID-19
Ilustrasi (Dailymail)
Jakarta, era.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan benua Amerika sebagai episentrum baru pandemi COVID-19 menggeser Eropa.

Pernyataan itu muncul dari penelitian yang dilakukan Amerika Serikat untuk memprediksi lonjakan kematian di Brasil dan negara-negara Amerika Latin lainnya hingga Agustus.

"Kini bukan saatnya untuk negara-negara untuk melonggarkan pembatasan," kata Direktur WHO untuk Amerika sekaligus kepala Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), Carissa Etienne melalui seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/5/2020).

Amerika mencatat lebih dari 2,4 juta kasus virus korona baru dengan lebih dari 143.000 kematian. Sedangkan Amerika Latin melampaui Eropa dan Amerika Serikat dalam infeksi harian. "Kawasan kami menjadi episentrum pandemi COVID-19," kata Etienne

Yang juga menjadi kekhawatiran pejabat WHO adalah percepatan wabah di Peru, Chile, El Salvador, Guatemala dan Nikaragua.

Saat tingkat kematian harian Brasil menjadi yang tertinggi di dunia pada Senin (25/5), studi Universitas Washington memperingatkan bahwa total kematian negara tersebut bisa melonjak lima kali lipat menjadi 125.000 hingga awal Agustus.

Perkiraan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) pada universitas tersebut muncul bersamaan dengan seruan agar diberlakukan lockdown, langkah yang ditentang oleh Presiden Brasil, Jair Bolsonaro.

Menurut IHME, prediksi data kematian COVID-19 saat ini di Peru totalnya hampir 20.000 hingga Agustus. Gambaran itu mengindikasikan tingginya permintaan pasokan tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU).

Perkiraan IHME terbaru melihat kenaikan kematian menjadi hampir 12.000 di Chile, 7.000 di Meksiko, 6.000 di Ekuador, 5.500 di Argentina dan 4.500 di Kolombia hingga Agustus.

Satu negara di kawasan tersebut yang cukup baik melawan COVID-19 adalah Kuba. IHME memprediksikan di Kuba hanya ada 82 kematian hingga Agustus saat pengujian terus dilancarkan untuk memerangi wabah di negara tersebut.

Tags : covid-19
Rekomendasi