Driver Ojol yang Siap Tempur Hadapi New Normal

| 10 Jun 2020 18:56
Driver Ojol yang Siap Tempur Hadapi New Normal
Ilustrasi (Irfan Medianto/era.id)
Jakarta, era.id - Sudah tiga hari ini layanan ojek daring kembali beroperasi mengangkut penumpang di Jakarta dan sekitarnya sebagai salah satu bentuk kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi COVID-19. Berbagai protokol kesehatan untuk mencegah terjadinya penularan pun sudah dikeluarkan oleh masing-masing platform baik GoJek maupun Grab.

Protokol kesehatan yang perlu disiapkan driver adalah menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, menyiapkan hand sanitizer, hingga wajib membersihkan kendaraan dengan disinfektan.

Lalu bagaimana para driver ini mengaplikasinnya? Lukman, salah satu mitra ojek daring dari Grab mengatakan untuk perlengkapan APD sebetulnya tidak ada yang berubah. Sebelum adanya wabah pun driver memang diwajibkan menggunakan masker dan sarung tangan, hanya saja saat ini mereka perlu membawa hand sanitizer.

"Kalau di jalan sih kaya biasanya aja, yang penting APD lengkap, masker, helm, sama bawa hand sanitizer," ujar Lukman kepada era.id, Rabu (10/6/2020).

Untuk helm, kata Lukman, driver tetap menyediakan helm tapi memang ada anjuran agar penumpang membawa helm sendiri. Hingga saat ini, dia mengaku, rata-rata penumpang maklum dan membawa helm sendiri.

"Ojol nyediain helm sendiri kaya biasanya aja, kalau customer bawa helm sendiri mah nggak masalah, rata-rata penumpang juga udah paham lagi pandemik gini," kata Lukman.

Sayangnya, tidak semua APD disediakan oleh pihak Grab. Lukman mengaku, untuk hand sanitizer dia harus merogoh kocek sendiri untuk membelinya.

Selain itu, aturan baru yang harus dilakukan para driver adalah mengisi angket pernyataan kesehatan dan kebersihan yang disediakan pihak grab diaplikasinya. Hal ini wajib dilakukan agar penumpang juga bisa membaca angket tersebut.

Adapun isi angket tersebut adalah pernyataan tidak terinfeksi dan memiliki gejala COVID-19, suhu tubuh di bawah 37,5 drajat Celcius, dan menjalankan protokol kesehatan.

"Biasa laporan tiap hari sama pihak Grab-nya ada di aplikasi isi kuisioner gitu," katanya.

Lalu untuk membersihkan atau melakukan sanitasi pada kendaraan, kata Lukman, pihak Grab menyediakan beberapa shelter agar driver bisa menyemprot kendaraannya dengan disinfektan.

Lukman mengatakan, menurut standar operasional dari pihak Grab, driver wajib membersihkan kendaraannya di titik-titik tersebut minimal 2 kali sehari. Namun, kesadaran akan hal itu, kata dia, kembali lagi pada masing-masing driver.

"Tergantung ojolnya aja gimana, mau ikut prosedur apa enggak, mau nyemprot apa di semprot," pungkasnya.

 

Rekomendasi