Vaksin itu dikembangkan oleh pemerintah dan perusahaan biotek militer China, CanSino Biologics.
Seperti dikutip dari AFP, Selasa (30/6/2020), dari 17 calon vaksin yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari setengahnya sedang dalam uji klinis yang melibatkan perusahaan atau lembaga China.
CanSino mengatakan, hasil uji klinis menunjukkan vaksin tersebut memiliki "profil keamanan yang baik" dan berpotensi mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus korona jenis baru.
Militer China telah menyetujui uji vaksin kepada para tentara selama setahun mendatang.
Vaksin korona ini dikembangkan bersama oleh CanSino dan Institut Bioteknologi Beijing, yang merupakan bagian dari Akademi Ilmu Kedokteran Militer.