"Kami telah menerima laporan AS yang melayangkan pemberitahuan resmi ke Sekretaris Jenderal
PBB soal pengunduran dirinya dari WHO yang akan berlaku mulai 6 Juli 2021," kata juru
bicara WHO melalui pernyataan terulis dikutip dari Antara, Rabu (8/7/2020).
Sesuai resolusi bersama WHO dan Kongres As 1948, AS harus menyampaikan pemberitahuan
setahun sebelum resmi keluar. Data resmi dari laman WHO juga menunjukkan AS belum melunasi
kontribusinya sebanyak Rp2,88 triliun. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric mengatakan masih
memproses verifikasi sudah terpenuhi atau belum seluruh syarat pengunduran diri AS.
"Sekretaris jenderal masih dalam proses memverifikasi dengan WHO, khususnya terkait apakah
seluruh syarat pengunduran diri itu telah dipenuhi (oleh AS)," kata Stephane.
Meski begitu, keputusan ini dapat dianulir jika pada pemilu 2020, Trump kalah dari rivalnya
Joe Biden. Keputusan AS ini merupakan 'buntut' tuduhan Presiden AS Donald Trump pada WHO.
Trump menyebut WHO terlalu bergantung pada China selama pandemi COVID-19. Ketegangan AS dan China memang makin memuncak sejak pandemi COVID-19.
Baca juga: Virus Korona Menyebar Lewat Udara? Protokol Kesehatan Bakal Berubah
Ketua DPR AS Nancy Pelosi menilai langkah Trump keluar dari WHO tak masuk akal. Apalagi WHO menjadi garda terdepan dalam koordinasi penanggulangan COVID-19. Sebaliknya, Wakil Presiden AS Mike Pence justru mengatakan ini saat yang paling tepat untuk keluar dari WHO.
"WHO membuat dunia kecewa, harus ada konsekuensi untuk masalah ini," kata Mike.