“Di Jawa Barat, ada pertambahan 962 kasus, sedangkan Jawa Timur 517, DKI Jakarta 284,” kata Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, Kamis (9/7/2020).
Menurut Yurianto, lonjakan ini terjadi karena terdapat klaster baru di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD). Menurut Yurianto, penyelidikan epidemiologi terkait cluster ini sudah selesai dilakukan sejak 29 Juni .
"Kita dapatkan keseluruhan yang positif dari klaster ini sebanyak 1.262 orang. Ini terdiri dari peserta didik dan beberapa tenaga pelatih di sana," kata Yurianto.
Sementara, Sulawesi Selatan bertambah 130 kasus, Sulawesi Utara 126, Jawa Tengah 120, Kalimantan Selatan 108, Sumatera Utara 108, Sumatera Selatan 56, dan Bali 63. Maluku Utara 40 kasus, Nusa Tenggara Barat 29 kasus, Papua 27 kasus, Kalimantan Tengah 23, Banten 11, dan DI Yogyakarta 8 kasus.
Padahal, Pemprov Jawa Barat mengklaim terjadi penurunan kasus di Jawa Barat beberapa hari lalu.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Berli Hamdani mengatakan, pihaknya konsisten meningkatkan pelacakan, pengetesan, dan isolasi. Sebab, ketiga hal tersebut merupakan kunci penanganan COVID-19.
"Kami akan melakukan identifikasi terhadap potensi-potensi penyebaran, baik melalui klaster maupun penyebaran yang ada di masyarakat, dengan melakukan pengetesan yang lebih masif lagi," kata Berli di Gudang Bulog Divre Jabar, Kota Bandung, Rabu (8/7).
Berli menyatakan, pihaknya berupaya memenuhi standar pengetesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 10.000-15.000 swab test dengan metode PCR dalam satu minggu. Penguatan kesiapan laboratorium pun dilakukan, supaya tes masif berjalan optimal.
Terdapat dua klaster baru di Jabar. Dua klaster baru tersebut yakni klaster industri dan klaster institusi pendidikan kenegaraan di Bandung Raya. Berli menargetkan pelacakan di dua klaster tersebut selesai pekan depan.
"Mudah-mudahan paling lambat minggu depan sudah menyelesaikan semua klaster. Kami juga intens mencegah munculnya klaster baru dengan meningkatkan pengetesan masif," ucapnya.