Darurat Narkoba Bukan Basa-basi

| 11 Feb 2018 21:05
Darurat Narkoba Bukan Basa-basi
Ketua DPR hingga Panglima TNI datang ke lokasi penangkapan kapal (instagram @bambang.soesatyo)
Batam, era.id - Ini bisa jadi kabar baik dan buruk. Kabar baiknya, petugas gabungan dari TNI AL, BNN hingga Bea Cukai berhasil menggagalkan penyelundupan lebih dari satu ton sabu yang dibawa Kapal Sunrise Glory di Perairan Selat Philips, berdekatan dengan perairan Kota Batam, Kepulauan Riau.

Tapi penyelundupan ini makin mempertegas Indonesia sebagai pasar potensial peredaran narkoba. Publik tentu masih ingat Juli 2017 silam. Polda Metro Jaya berhasil menggagalkan penyelundupan satu ton sabu di Pantai Anyer. Kelompok ini disinyalir adalah bagian dari puluhan jaringan narkoba internasional yang beroperasi di Indonesia.

KM Sunrise Glory ini sebenarnya sudah diintai sejak Desember 2017. Namun dengan berbagai modus pindah-pindah jalur, KM Sunrise Glory baru bisa ditangkap Februari. Panglima TNI Marsekal TMI Hadi Tjahjanto tentu senang dengan keberhasilan operasi pengamanan perbatasan yang dilakukan KRI Sigurot 864 itu. Tapi dia makin yakin kalau Indonesia telah dijadikan pasar oleh pengedar narkoba yang didukung produsen dan pengedar lintas negara.

"Untuk itu saya perintahkan TNI AL untuk melaksanakan upaya-upaya menghalau dan menyergap aksi yang dilakukan oleh pengedar narkoba," ucap Hadi seperti dilansir Antara, Minggu (11/2/2018).

Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso, KM Sunrise Glory sudah tiga kali masuk ke Indonesia dan mengirim barang yang sama. Kelompok ini bagian dari jaringan internasional yang berkaitan dengan China, Thailand hingga Australia. Berapa total jumlah sabu yang sudah masuk Indonesia, itu yang masih perlu penyelidikan lebih dalam.

Penangkapan KM Sunrise Glory, Rabu (7/2) lalu sekitar pukul 14.00 WIB, diawali ketika TNI AL menemukan kapal di kawasan Singapura yang melintas keluar dari jalur internasional. Saat mau diperiksa, kapal ini malah melarikan diri dan dikejar selama setengah jam. Narkoba jenis sabu seberat lebih dari satu ton ini ternyata disamarkan di antara tumpukan karung beras.

"Jadi sebagai aparat yang berwenang di laut, kami melaksanakan pemeriksaan dan saat dilakukan pemeriksaan kebetulan ada sedikit upaya untuk melarikan diri, kami kejar dan kami tangkap," ujar komandan KRI Sigurot-864 Mayor Laut (P) Arizzona Bintara.

Rekomendasi