Ocehan Sandi soal Patahan Dibantah BMKG

| 14 Feb 2018 07:01
Ocehan Sandi soal Patahan Dibantah BMKG
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno (era.id)
Jakarta, era.id - Siang kemarin di Balai Kota DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno melontarkan pernyataan mengejutkan soal adanya patahan tak aktif di wilayah Jakarta Timur. Sandi mengatakan, kabar itu dia dapat dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Teman-teman dari BMKG mengatakan bahwa salah satu kewaspadaan yang harus kita tingkatkan adalah di sekitar wilayah Jatinegara atau wilayah yang dekat dengan Berlan ya, diprediksi ada patahan yang selama ini tidak aktif," kata Sandi, Selasa (13/2/2018).

Berangkat dari perkataan Sandi, era.id kemudian mendatangi lokasi yang dimaksud Sandi menjadi lokasi patahan, di Jalan Kesatrian 10 RT 12/RW 3, Kebon Manggis, Matraman, Jakarta Timur. Di lokasi, ditemukan jalan yang retak kira-kira sepanjang 100 meter.

Retakan 100 meter di Matraman (Foto: Suriaman/era.id)

Edi, seorang warga mengungkap, retakan tersebut sudah ada sejak lama dan bertambah parah. Curah hujan yang tinggi memicu air mengalir ke dalam retakan dan mengikis tanah hingga memperbesar rongga. Menurut Edi, warga khawatir membayangkan hal yang mungkin terjadi dari retakan di jalan tersebut.

"Warga khawatir. Apalagi yang di depan rumah. Takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Edi.

BMKG menjawab

Pantauan di lapangan itu kemudian dikonfirmasi kepada BMKG. Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Jaya Murjaya menyebutkan pernyataan Sandi salah. Menurutnya, tak ada patahan apapun di Jakarta, apalagi yang berpotensi gempa.

"Tidak ada kegempaan yang sumbernya di Jakarta. Jadi kami (BMKG) tidak percaya ada patahan aktif di Jakarta," kata Jaya, kepada era.id.

Patahan adalah kondisi terjadinya pergerakan atau pergeseran massa batuan akibat adanya gaya geologi. Dan soal retakan di Matraman, Jaya mengatakan, tidak mungkin terjadi retakan di permukaan bumi akibat patahan tanpa ada guncangan yang dirasakan.

Lebih lanjut, Jaya mengimbau masyarakat untuk tenang. Menurutnya, BMKG tidak diam. Sumber gempa di ibu kota terus dikaji, kondisi lempeng bumi di tanah ibu kota pun terus dipantau.

Selain itu, BMKG juga tengah melacak sejarah kegempaan di Jakarta, termasuk kemungkinan terjadinya gempa seperti yang pernah terjadi pada 1600-an.

"Kami ini sedang meneliti data-data sejarah kegempaan di Jakarta. Karena data gempa kita kan kecil, sedikit," imbuhnya.

(Infografis: era.id)

Tags : gempa
Rekomendasi