Ganjar Sowan, Gus Mus Kritik DPR

| 16 Feb 2018 18:20
Ganjar Sowan, Gus Mus Kritik DPR
Calon petahana gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta wakilnya Taj Yasin Maimoen. (@ganjar_pranowo)
Jakarta, era.id - Kiai Haji Mustofa Bisri menanggapi sikap anggota DPR yang dianggapnya enggan dikritik sehingga menetapkan Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3). Menurut kiai karib disapa Gus Mus itu, sepatutnya anggota DPR yang lahir dari janin rakyat menerima semua masukan dan jika antikritik disarankan mundur dari parlemen.

"DPR itukan wakil rakyat, majikannya ya rakyat. Kalau tidak mau dikritik, ya jangan jadi wakil, lebih baik jadi rakyat saja," ucap Gus Mus, seperti dilansir Antara, Jumat (16/2/2018).

Pernyataan Gus Mus itu muncul saat berbincang dengan calon petahana gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta wakilnya Taj Yasin Maimoen di Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jumat (16/2/2018).

Ganjar mengatakan ucapan Gus Mus adalah bentuk perhatian agar DPR terbuka terhadap kritik supaya fungsi pengawasan, legislasi, dan penganggaran berjalan baik.

"Pesannya Gus Mus itu selalu begitu, simpel tapi 'mak jleb', dan menjadi pegangan bagi saya. Mengingatkan akan ada selalu manusia yang butuh, jika kebutuhan tidak terpenuhi, maka yang muncul adalah perilaku yang buruk, ini harus dihindari," katanya.

Calon gubernur petahana Jawa Tengah Ganjar Pranowo bertemu Gus MUs. (@ganjar_pranowo)

Ganjar mengatakan, kedatangannya ini tidak terkait dengan Pilkada Jawa Tengah 2018. Dia mengatakan ketika berada di Rembang selalu menyempatkan waktu bersilaturahim dengan Gus Mus.

"Jika ke Rembang itu saya selalu mampir, 'sowan' Gus Mus. Kebetulan hari ini Jumat, pas pengajian. Sekalian bersama Gus Yasin (cawagub Taj Yasin Maimoen) yang juga cucu Gus Mus. Ya kita ngopi-ngopi aja sambil cerita yang lucu-lucu," tuturnya.

Sebelum menemui Gus Mus, Ganjar sempat mencoba Nasi Rawon Pak Brengos di Pasar Kota Rembang. Pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen diusung PDI Perjuangan, PPP, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Golkar pada Pilkada Jateng 2018. Pasangan itu mendapat nomor urut 1 dan akan bersaing dengan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung Gerindra, PKB, PAN, dan PKS.

Rekomendasi