Penyelundupan Sabu 1,6 Ton Kembali Digagalkan

| 20 Feb 2018 19:26
Penyelundupan Sabu 1,6 Ton Kembali Digagalkan
Puluhan karung sabu
Jakarta, era.id - Tim gabungan Bareskrim Mabes Polri, Polda Metro Jaya dan BNN bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai kembali menggagalkan penyelundupan sabu seberat 1,6 ton di perairan Karang Helen Mars, Karang Banteng, Batam, Kepulauan Riau, pada Selasa dini hari tadi.

Dikutip Antara, Selasa (20/2/2018), barang haram itu ditemukan dari kapal penangkap ikan berbendera Singapura yang diamankan saat memasuki wilayah perairan Indonesia. Petugas mencurigai aktivitas kapal yang tidak sedang melakukan penangkapan ikan.

"Satgas bersama dengan jajaran Polda, Bareskrim Polri dan Bea Cukai berhasil melakukan penangkapan kapal ikan di perairan wilayah Karang Helen Mars Karang Banteng. Kapal berbendera Singapura itu tanpa kelengkapan dokumen," kata Direktur IV Tindak Narkoba Bareskrim Mabes Polri Brigadir Jenderal Polisi Eko Daniyanto di Jakarta.

Setelah dilakukan penggeledahan, petugas menemukan 81 karung berisi sabu dengan rincian setiap karung berisi kurang lebih mencapai 20 kilogram sabu. Total keselurahan barang haram itu mencapai 1,6 ton. Petugas juga mengamankan empat orang warga negara Tiongok bernama Tan Mai (69), Tan Yi (33), Tan Hui (43) dan Liu Yin Hua (63). 

Di tempat berbeda, Kepala BNN Komjen Budi Waseso melakukan jumpa pers terkait upaya menggagalkan penyelundupan sabu dari jaringan internasional. Narkoba jenis sabu berjumlah 41 karung plastik dengan total berat mencapai 1,037 ton diselundupkan melalui kapal penangkap ikan Sunrise Glory di Perairan Batam, Kepulauan Riau.

"Beberapa di bor, nanti diterjunkan anjing pelacak, kalau ada reaksi kita bongkar. Nanti ada ruangan lagi yang kita ketok kosong kita bor lagi. Seperti itu kita harus teliti nih karena kita merasa kehilangan dari info awal 3 ton," ujar Buwas di kantornya.

Dalam pengungkapan itu sebanyak 4 tersangka ditangkap yakni Chen Chung Nan, Chen Chin Tun, Huang Chin Nan dan Hsien Lai Fu. Keempat tersangka merupakan warga negara Taiwan. 

Indonesia benar-benar jadi pasar potensial untuk jaringan internasional narkoba.

Rekomendasi