Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut, Megawati dan Jokowi tidak hanya membahas isu di dalam negeri, tetapi juga mencakup perkembangan internasional. Pertemuan digelar jelang dimulainya Rakernas PDIP di Bali pada akhir pekan nanti. Dalam rakernas tersebut, akan dibahas banyak hal terkait Pilkada 2018 dan Pemilu 2019.
“Istana Batu Tulis menjadi saksi sejarah dialog kedua pemimpin. Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Jokowi, secara periodik meluangkan waktu untuk bertemu. Beliau berdua saling update terhadap berbagai persoalan nasional dan internasional," kata Hasto, Rabu (21/2/2018) pagi.
Apalagi, menurut Hasto, Istana Batu Tulis tampaknya menjadi tempat favorit karena tampilan estetika arsitektur nusantara yang dipadukan dengan kontur alam penuh aneka pohon dan tanaman bunga yang menambah asri nuansa bangunan.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Batu Tulis, Bogor, Selasa (20/2/2018). (Istimewa)
Untuk menu makan malam, Megawati menyiapkan menu khusus kuliner nusantara, seperti nasi jambal, ayam bakar balado, gurami bakar, sate ayam, buncis sambal terasi, tumis kangkung, dan kerupuk, serta nasi goreng pete khas Batu Tulis.
"Kami semua makan dengan lahap. Ibu Mega dan Pak Jokowi dengan nasi jambalnya, lengkap dengan sate ayam penambah sedap rasa, hingga tidak terasa habislah sepiring nasi jambal penuh aroma bumbu nusantara," ucap Hasto.
Menggambarkan suasana pertemuan Megawati dan Jokowi, Hasto menceritakan Istana Batu Tulis sangat tenang dan penuh kesejukan.
"Saya meyakini, suasana itu mengalirkan pemikiran-pemikiran jernih dari beliau berdua tentang solusi menghadapi berbagai persoalan bangsa dan negara. Istana Batu Tulis sangat cocok untuk melakukan kontemplasi, apalagi terlepas dari berbagai hiruk pikuk isu politik di Jakarta. Apa yang dibahas adalah kepentingan dan komitmen untuk kemajuan Indonesia Raya," ungkapnya.