Jepang Pinta Pemprov DKI Lunasi Proyek MRT

| 22 Feb 2018 09:28
Jepang Pinta Pemprov DKI Lunasi Proyek MRT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bertemu Menteri Luar Negeri Jepang, Kazuyuki Nakane di Tokyo, Jepang, Selasa (20/2). (Diskominfotik DKI Jakarta)
Jakarta, era.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkapkan, Jepang meminta Pemprov DKI melunasi hutang proyek kereta mass rapid transit (MRT) yang belum dibayar. Setelah dibayar, negara beribu kota Tokyo itu siap bekerja sama pada fase pembangunan MRT berikutnya.

"Pemerintah Jepang meminta bantuan dari pihak Pemprov DKI untuk dapat segera membayar proyek MRT yang sudah cukup lama tertunda pembayarannya," imbuh Sandi dalam keterangan tertulis melalui Diskominfotik DKI.

Pernyataan pihak Jepang itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Jepang, Kazuyuki Nakane, saat bertemu Wakil Gubernur Sandiaga Uno di Tokyo, Selasa (20/2) waktu setempat. Dalam pertemuannya tersebut sejumlah hal terkait kerja sama Jakarta-Jepang dibahas, salah satunya mengenai MRT.

Diketahui, sejumlah proyek MRT di Jakarta mendapat pinjaman dana dari Jepang. Salah satunya proyek MRT fase I Lebak Bulus-Bundaran HI memperoleh pinjaman dana bunga 0,2 persen sebesar Rp2,5 triliun dari Japan International Coorperation Agency yang harus dilunasi dalam 30 tahun dengan masa tenggang 10 tahun. Hutang tersebut ditanggung oleh Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat.

Selain pembahasan kerja sama dalam bidang transportasi MRT, Sandi juga mengungkapkan potensi kolaborasi kedua kota dalam bidang pengelolaan air limbah.

Sandi berharap dapat mempelajari sistem koordinasi dan perawatan fasilitas umum Jepang sehingga dapat diterapkan di Jakarta.

"Indonesia juga ingin belajar dari Jepang tentang pembangkit listrik tenaga sampah dan berharap Indonesia khususnya Jakarta dapat mengaplikasikannya," ucap Sandi.

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah Jepang juga berterima kasih kepada Indonesia telah mendukung pelaksanaan festival Jakarta-Japan Matsuri selama ini. 

Rekomendasi