Penyelundupan 3 Ton Sabu Sangat Keterlaluan

| 24 Feb 2018 10:40
Penyelundupan 3 Ton Sabu Sangat Keterlaluan
Barang bukti sabu yang disita petugas di Batam, Februari 2018. (Jafriyal/era.id)
Jakarta, era.id - Bea Cukai Kepulauan Riau menggagalkan upaya penyelundupan tiga ton sabu yang dibawa kapal ikan Myanmar berbendera Taiwan, Jumat (23/2/2018). Hal ini menambah panjang kasus penyelundupan narkoba di perairan Indonesia.

Ketua DPR Bambang Soesatyo menganggap keberhasilan aparat hukum membongkar upaya penyelundupan narkoba seperti halnya dua sisi mata uang.

"Di satu sisi, saya bangga karena ini menunjukkan prestasi cemerlang bagi aparat hukum kita. Di sisi lain, saya sedih karena ini menunjukkan negara kita seperti menjadi surga bagi peredaran narkoba," kata Bambang, melalui keterangan tertulis, Sabtu (24/2/2018).

Selain itu, Bambang mengapresiasi tim Bea Cukai Kepri yang menggagalkan penyelundupan tiga ton sabu tersebut. Dia kemudian berjanji meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap tuntas penyelundupan sabu itu.

"Saya sangat geram mendengar masih ada sindikat bandar narkoba yang coba menyelundupkan sabu ke negara kita, bahkan hingga tiga ton. Ini sudah sangat keterlaluan dan mengkhawatirkan," ujarnya.

Bambang mengungkapkan, berdasarkan informasi yang dia peroleh, masih ada sekitar lima ton sabu senilai Rp10 triliun menuju perairan Indonesia. Perairan Batam rentan penyelundupan narkoba karena sebelumnya juga terbongkar dua kasus penyelundupan masing-masing sebanyak satu ton sabu.

Lebih lanjut, dia menjelaskan berdasarkan informasi dari kepala BNN, diduga masih ada sekitar 600 ton bahan baku sabu berkualitas tinggi senilai Rp1.200 triliun atau hampir setengah dari total ABPN siap memasuki Indonesia. Informasi tersebut, kata Bambang, disampaikan intelijen China kepada Badan Narkotika Nasional (BNN), sebagaimana disampaikan Kepala BNN Budi Waseso.

"Pantauan terakhir ada di sekitar perairan Timor Leste yang kemudian hilang dari pantauan satelit. Jadi, kita tidak boleh berpuas diri. TNI, Polri, BNN dan Bea Cukai harus tetap waspada. Jangan sampai yang lolos justru lebih besar jumlahnya daripada yang 'diumpankan’ untuk ditangkap," ungkapnya.

"Tidak ada langkah lain, selain kita harus  jihad melawan narkoba. Kita harus mampu membangun kesadaran bersama, bahwa memakai narkoba sama saja dengan merusak diri sendiri, keluarga dan bangsa. Kalau kesadaran kolektif sudah terbangun, dalam waktu dekat narkoba tidak akan laku di pasaran Indonesia," ujar Bambang lagi.

Rekomendasi