"Saya pertama-tama ingin ikut koalisi pejalan kaki. saya mau daftar member jadi koalisi pejakan kaki," kata Sandi di Balai Kota, Jumat (2/3) kemarin.
Menurut Sandi, banyak kritik yang diterimanya terkait pembiaran PKL berjualan di trotoar. Dirinya ingn mendengar pendapat Koalisi Pejalan Kaki untuk membahas bagaimana cara memuliakan pejalan Kaki.
"Saya makasih sama Pak Alfred (Koalisi Pejalan Kaki), itu saya Ok banget sama doa dan saya ingin juga ngajak sekali beliau jalan dan bagaimana caranya mempercantik Jakarta dan memuliakan pejalan kaki," jelas Sandi.
Sandi juga menjawab tudingan Anggota DPRD, Bestari Barus yang menyebut pemberian diskresi untuk Tanah Abang tidak tepat.
"Kalau urusan perut, ini Jihad Perut. Kalau menurut saya urgen karena kita bicara mengenai penghasilan hajat hidup orang banyak gitu loh. Ya nanti saya japri lah dengan Pak Bestari," tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus menilai kebijakan yang sedang dijalankan pemprov ini menabrak banyak peraturan, termasuk peraturan daerah. Bahkan, dia melihat ini sebagai bentuk pembangkangan terhadap peraturan yang telah ada.
"Kota ini kan punya aturannya, bahwa di Pasal 25, Perda 8 Tahun 2007 sudah dikatakan tentang larangannya. Jadi kalau misalnya pasal itu tidak bisa dijalankan atau dihormati oleh pemimpin kotanya, atau enggak bisa dijalankan ya minimal jangan membangkangkan aturan," ujar Alfred saat dihubungi era.id, Jumat (2/3).