Tim Editor
ERA.id - Puluhan rekening Front Pembela Islam (FPI) dicurigai oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dari sekian banyak rekening FPI yang ditelusuri, PPATK menemukan indikasi ada salah satu transaksi yang dicurigai ke jaringan afiliasi Al Qaeda.
Transferan uang itu konon dikirim oleh seorang bernama Tazneen Miriam Sailar yang tak lain merupakan istri dari teroris Abu Ahmad, yang merupakan kelompok jaringan AL Qaeda di Asia Tenggara.
Eks Pengacara FPI, Aziz Yanuar mengatakan tak tahu menahu adanya aliran dana tersebut.
“Kami tidak tahu, atau coba membiarkan ini terjadi. Tentu kalau tahu sangat kita tentang, dan kalau perlu pasti kita kembalikan,” kata Aziz, Senin (8/2/2021).
Namun, Aziz tak memungkiri jika FPI ternyata menerima transferan dari kelompok afiliasi Al Qaeda. Sebab, rekening yang dibuka oleh FPI bersifat terbuka dan siapa saja boleh mengirim.
“Saya coba analogikan ada donasi kemanusiaan. Nah sama seperti FPI, terbuka. Namun, kita tentu tak pernah menjanjikan apapun terhadap pengirim, memberikan satu harapan dan ekspektasi terhadap aksi-aksi teror,” sambungnya.
Selama ini dana yang masuk ke rekening FPI pun pyur, kata Aziz, hanya dipergunakan untuk donasi kemanusiaan. Misal penyaluran untuk ke daerah bencana, banjir, gempa bumi, dan lainnya. Termasuk penyaluran dana ke Palestina, rohingnya dan sebagainya.
“Jadi kalau ada bencana kita terjunkan relawan, dan dananya disupport dari dana-dana tadi. Kita juga banyak tanggungan anak yatim dan dhuafa di Jakarta. Intinya cuma untuk keperluan sosial,” tambahnya.
Aziz menduga, belakangan memang ada upaya pembusukan di mata umat Islam agar orang membenci mereka.
