Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimmin Iskandar, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, adalah secuil contoh para elite negeri ini yang bermain di Instagram. Aktivitas yang diunggah, mulai dari agenda kenegaraan, partai politik, sampai foto atau video kegiatan sehari-hari.
Pengikut akun Instagram sejumlah politikus itu ada yang baru ratusan ribu. Tapi ada juga kok yang sudah jutaan, Jokowi salah satunya. Setiap harinya, ratusan bahkan ribuan komentar memenuhi kolom komentar dari setiap foto atau video yang mereka unggah.
Baca: Saatnya Anak Muda Tampil di Panggung Politik
Menurut pengamat teknologi Damar Juniarto, para politikus bermain di Instagram ini adalah strategi politik. Buat Damar, para politikus ini sedang berusaha merebut hati pemilih pemula yang kebanyakan menggunakan Instagram.
"Karena mereka (politikus) mau menyasar kelompok anak muda yang first voter. First voter itu kan memang udah enggak pakai lagi Twitter, udah sedikit banyak meninggalkan Facebook, mereka lebih banyak pakai Instagram," kata Damar saat dihubungi era.id, Minggu (18/3/2018).
"Jadi, first voter itu mereka yang lagi disasar sama politisi ini untuk bisa dipengaruhi pilihan politiknya, baik dalam Pilkada maupun Pilpres 2019. Mereka diharapkan bisa memilih figur-figur ini," tambah dia.
Senada dengan Damar, Direktur Eksekutif ICT Institue Heru Sutadi mengatakan, tujuan para politisi menggunakan Instagram untuk ‘promosi’ politik. Jualannya ditujukan untuk generasi milenial.
"Pemilih generasi milenial juga besar lebih dari 50 persen, yang tentunya diperlukan cara baru dan berbeda sejalan dengan kehidupan anak-anak jaman now," kata Heru.
Baca: Bawaslu Pantau Kampanye SARA di Medsos
Heru melanjutkan, semua politikus pada dasarnya akan memanfaatkan semua media untuk berkampanye. Belakangan, media konvensional sudah banyak ditinggalkan, sehingga banyak politisi yang beralih menggunakan media sosial; Facebook, Twitter, Instagram, sampai vlog di YouTube.
"Politik, apalagi dalam kampanye akan memanfaatkan segala media yang ada untuk promosi. Dan kalau beberapa waktu lalu masih menggunakan komunikasi lewat media konvensional seperti TV, koran, radio, kini juga dirasa perlu menggunakan media sosial," terang Heru.
Menarik untuk dicermati, sebuah media sosial yang identik dengan anak muda, tapi digandrungi orang tua. Salah satunya, bekas Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang mulai menjajal Instagram. Meski usianya masuk angka 60, tak lantas membuatnya canggung menggunakan fitur Instastory.
Baca: Pengguna Instagram yang Menua
Jangan lupakan yang sedang lagi naik daun, advokat Hotman Paris Hutapea. Pria berusia 58 tahun ini menggunakan akun bernama @hotmanparisofficial dan aktif sejak Oktober 2017. Saat ini, akunnya itu memiliki 658.000-an pengikut. Feeds Instagramnya kebanyakan ajang pamer kegiatannya, hobinya, wanita-wanita cantik, dan mobil mewahnya.
Instagram memang lagi naik daun dibanding Twitter yang sudah lewat masa keemasannya. Dengan menonjolkan visual, jelas bikin anak-anak muda lebih tertarik. Meskipun Twitter berbenah menambah jumlah maksimal karakter, dari 150 karakter menjadi 280, hal ini gagal menyelamatkan eksistensi Twitter kembali ke masa keemasannya.