Pengorbanan Nyata dari Polisi Prancis Arnaud Beltrame

| 25 Mar 2018 05:30
Pengorbanan Nyata dari Polisi Prancis Arnaud Beltrame
Ilustrasi penembakan (Pixabay)
Paris, era.id - Prancis berduka. Jika tidak berlebihan, seluruh dunia harusnya bersedih kehilangan Letnan Kolonel Arnaud Beltrame. Bukti nyata pengorbanan nyawa dari seorang polisi.

Jumat (23/3) kemarin, seorang pria yang terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) membawa senjata dan menyandera pembeli sebuah pasar swalayan di kota Trebes, Prancis bagian barat daya. Si penyerang terdeteksi atas nama Redouane Lakdim, warga Prancis keturunan Maroko (25 tahun) dari Kota Carcassonne. Lokasi yang tidak jauh dari Trebes.

Lakdim dikenal polisi karena penjualan narkoba dan kejahatan kecil lainnya. Tapi dia sudah terus diawasi oleh pihak keamanan sejak 2016.

Arnaud Beltrame dengan gagah berani menawarkan diri untuk bertukar posisi dengan sandera yang dijadikan tameng hidup Lakdim. Sandera lainnya sudah berhasil diselamatkan lebih dulu oleh polisi. Dia sadar betul bahwa ini sama saja dengan menyerahkan nyawanya.

 

Selama disandera, Beltrame terus menghidupkan ponselnya agar polisi bisa memantau kondisi di dalam pasar swalayan. Tim negosiasi terus berusaha mencari celah agar Lakdim mengakhiri aksinya. Begitu terdengar suara tembakan, polisi langsung menyerbu masuk dan menewaskan Lakdim.

Lakdim ternyata sudah menembak Beltrame dan menusuknya berulang kali. Saat penyergapan, Beltrame diketahui masih hidup meski kondisinya amat parah. Setelah berjuang keras, nyawa Beltrame tak bisa diselamatkan.

"Dalam mengajukan dirinya sebagai sandera bagi teroris yang bersembunyi di supermarket Trebes, Letnan Kolonel Beltrame menyelamatkan nyawa seorang sandera sipil, menunjukkan pengorbanan diri dan keberanian yang luar biasa," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti dilansir Antara yang mengutip dari Reuters, Sabtu (24/3/2018).

"Dia meninggal sebagai pahlawan, menyerahkan hidupnya untuk menghentikan pembunuh," tambah Macron.

Rekomendasi