Cristiano Ronaldo Tolak Salaman dengan Presiden Israel karena Dukung Umat Islam, Cek Faktanya

| 19 May 2021 17:15
Cristiano Ronaldo Tolak Salaman dengan Presiden Israel karena Dukung Umat Islam, Cek Faktanya
Hoaks Cristiano Ronaldo tolak salaman dengan Presiden Israel. (Foto: turnbackhoax.id)

ERA.id - Beredar postingan video di TikTok oleh akun bernama @Edits_Leyens yang menyebut bahwa pesepak bola Cristiano Ronaldo menolak bersalaman dengan seseorang yang diklaim sebagai Presiden Israel. 

Video itu juga disertai narasi yang menyatakan bahwa Cristiano Ronaldo menolak bersalaman dengan Presiden Israel karena mendukung Umat Islam. 

"Cristiano Ronaldo doesn’t gave his hand to the President of Israel because he supports the muslims. (Cristiano Ronaldo menolak bersalaman dengan Presiden Israel karena dia mendukung Umat Islam),” demikian bunyi narasi pada postingan tersebut.

Postingan yang disukai sebanyak 634 ribu oleh pengguna akun TikTok beredar di tengah konflik yang terjadi antara Palestina-Israel yang terjadi baru-baru ini.

Hoaks Cristiano Ronaldo tolak salaman dengan Presiden Israel. (Foto: turnbackhoax.id)

Setelah ditelusuri, dilansir laman turnbackhoax.id, seorang yang diklaim sebagai Presiden Israel sebenarnya adalah Michel Platini. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan Presiden Israel ataupun kejadian konflik Palestina-Israel baru-baru ini.

Cristiano Ronaldo diklaim menghindari bersalaman dengan Presiden UEFA saat itu, Michel Platini, seusai pertandingan FIFA World Cup 2014, Real Madrid vs San Lorenzo (2-0). 

Disinyalir, hal tersebut dikarenakan ucapan Michel Platini yang lebih mendukung Manuel Neuer sebagai peraih trofi FIFA Ballon d’Or 2014, sikap tersebut dinilai tidak netral sehingga membuat Ronaldo kesal. 

Presiden Israel Reuven Rivlin. (Foto: Commons Wikimedia)

Meski begitu, rumor ini telah dibantah karena rupaya Ronaldo berjabat tangan dengan Platini usai menerima trofi bola perak atas kemenangan tim Madrid.

Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim akun @Edits_Leyens adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

Rekomendasi