"Kita ini bicara hal-hal yang positif saja. Kami enggak pernah menghadirkan setan dalam politik. Yang kami hadirkan adalah politik yang berkebudayaan, politik yang turun ke bawah, politik yang mengedepankan prestasi untuk rakyat," ungkap Hasto, di Kantor DPP PDIP, di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Kata Hasto, masyarakat menilai sosok pemimpin dan tokoh politik dari bagaimana dia berbicara. Hasto juga menilai tingkat kedewasan politisi menjadi tolak ukur keteladanannya bagi rakyat Indonesia.
"Setiap pemimpin itu juga diukur dari ucapannya, dari berbicaranya. Karena itulah mari kita tampilkan hal-hal yang baik bagi rakyat," sebut Hasto.
Baca Juga : Amien Rais dan Kontroversinya
Amien Rais telah membuat pernyataan kontroversial soal dikotomi antara partai-partai politik yang ia sebut partai Allah dan partai setan. Pernyataan itu Amien sampaikan saat memberi tausyiah di Masjid Baiturrahim, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (13/4).
Pernyataan Amien itu langsung memancing berbagai reaksi dari banyak pihak, termasuk dari kalangan partai politik. Memang sih, Amien enggak menyebut partai-partai mana saja yang dia golongkan sebagai partai setan. Selain PAN, kata Amien, hanya Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang tidak dia masukkan dalam golongan partai setan.
Baca Juga : Pertanyaan soal Partai Setan Versi Amien Rais
Terkait itu, Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Dolly Kurnia, mendesak Amien mengungkap secara terang, partai-partai mana saja yang menurutnya tergolong sebagai partai setan. Menurut Dolly, hal itu penting untuk diungkap supaya tak ada prasangka buruk yang muncul.
"Agar tidak menjadi fiktif, saya kira Pak Amien harus menjelaskan lebih rinci siapa yang dimaksud dengan orang-orang yang anti Tuhan dan partai mana pula yang beliau sebut sebagai partai besar yang masuk kategori partai setan," kata Dolly dalam keterangannya, Minggu (15/4).