Bupati Banjarnegara Dianggap Lecehkan Marga Batak, Sebut Luhut Menteri Penjahit, Ferdinand: Kurang Ajar!

| 23 Aug 2021 10:37
Bupati Banjarnegara Dianggap Lecehkan Marga Batak, Sebut Luhut Menteri Penjahit, Ferdinand: Kurang Ajar!
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. (ANTARA/HO-Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

ERA.id - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dianggap melecehkan marga Batak. Hal itu lantaran dalam pernyataannya terkait penanganan COVID-19, ia memplesetkan marga Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Alhamdulillah Banjarnegara dulu BOR 99 peren, turunlah PPKM Darurat. Saya baca aturannya sesuai saran Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Mendagri, dan dilaksanakan rapat sama menteri penjahit, yang orang Batak itu Menteri Penjahit," kata Bupati Budhi dalam potongan video yang viral di media sosial.

Budhi beberapa kali menyebut nama Menko Luhut sebagai menteri penjahit, meskipun sudah diberi tahu nama panjang Luhut oleh para wartawan. Salah satunya saat menggambarkan kondisi Banjarnegara sempat mengalami zona parah Covid-19.

"Waktu PPKM Darurat itu 99 persen (BOR-nya), zoma merah hampir campur hitam. Setelah instruksi Mendagri dan sesuai saran Pak Presiden dan semua dijabarkan Menteri Penjahit Luhut Penjahit, saya laksanakan instruksinya," ujar Bupati Budhi.

Menanggapi hal itu, mantan Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengecam pernyataan Bupati Banjarnegara tersebut. Ia mengatakan bahwa Bupati Budhi tidak memiliki etika.

Selain tidak punya rasa hormat kepada seorang menteri, Ferdinand juga menyebut Bupati Budhi telah melecehkan marga Batak yakni Pandjaitan.

"Bupati Banjarnegara ini TIDAK PUNYA ETIKA sama sekali. Tidak punya rasa hormat kepada seorang Menteri yg mendapat tugas dr Presiden," cuit Ferdinand di akun Twitternya, Senin (23/8/2021).

"Bukan hanya itu, tp Bupati ini MELECEHKAN MARGA PANJAITAN (BATAK) menyebut marga itu dgn kata PENJAIT. Kurang ajar..!" tambah dia.

Ferdinand lantas meminta pihak Kemendagri dan Kemenkomarves menegur Bupati Banjarnegara itu.

"Sebagai ORANG BATAK dan dalam Darah saya juga mengalir darah PANJAITAN dari Nenek saya, saya sangat tersinggung dgn ucapan BUPATI KURANG AJAR ini menyebut marga leluhurku dgn kata penjait. Sy minta @kemendagri menegur Bupati tak punya etika ini..! @kemenkomarves," pungkas dia.

Rekomendasi