Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir di Kantor Presiden, Selasa (1/11) (Foto: Setkab)
Jakarta, era.id - Kementerian BUMN sudah membenarkan tentang rekaman percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir yang beredar luas di media sosial. Pihak kementerian juga sudah membantah perbincangan Rini Soemarno-Sofyan Basir membahas fee proyek.
Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinand Hutahaean mengatakan, rekaman Rini-Sofyan ini bisa jadi skandal besar. Apalagi sempat terdengar selentingan, ada dugaan mereka membahas fee proyek, meski sudah dibantah tegas Kementerian BUMN.
"Pertanggungjawaban moral kedua belah pihak sangat penting. Ini skandal besar, kedua belah pihak harus mundur dari jabatannya apabila percakapan itu benar," kata Ferdinand saat dihubungi era.id, Sabtu (28/4/2018).
Namun, jika rekaman tersebut tidak benar dan rekayasa, Ferdinand menganjurkan Rini dan Sofyan melaporkan ke pihak berwajib. Sejalan dengan niatan Kementerian BUMN yang bakal mengambil langkah hukum terkait dengan penyebaran dan pengeditan rekaman pembicaraan tersebut.
"Hanya itu cara untuk menjernihkan masalah ini. Tapi jika tidak berani melaporkan, menjadi patut diduga itu benar," ujar Ferdinand.
(Sebelumnya akun yang menyebarkan rekaman ini bernama om_gadun, tapi belakangan berganti menjadi walikota_parung)
Rekaman ini pertama kali diunggah akun instagram om_gadun, Jumat (27/4) dengan caption 'Dashyaaatttt...!!!! Mau kelanjutanhya? Om butuh 1000 likes #MafiaMigas #RIwayarpertaminakiNI', om_gadun mengunggah sebuah video yang berisi rekaman percakapan dengan cover tulisan 'Rini Soemarno' dan ' Sofyan Basir'. Akun ini belakangan mengubah nama menjadi walikota_parung.
Tidak berapa lama, giliran akun twitter @digembok yang ikutan mengunggah juga rekaman percakapan ini. Malah @digembok sampai membuat dalam 3 part.
"Gue nemu rekaman ini. (part 1) cc: @KPK_RI Suaranya Rini dengan Sofyan Basir Dengerin Yuk Ngomongin Persen-persenan#RIwayatpertaminakiNI," tulis akun dengan jumlah follower 90 ribu ini
Dalam rekaman itu, si empunya suara perempuan yang akhirnya diakui Kementerian BUMN sebagai Rini, berbicara dengan lawannya mengenai pertemuan dengan seseorang yang disebut mereka sebagai "Pak Ari" untuk membahas pembagian fee.
"Saya juga kaget kan Bu, saya mau cerita ke Ibu, beliau kan panggil saya, pagi kemarin kan saya baru pulang," kata pria tersebut.
Lalu dijawab oleh yang perempuan, "Yang penting ginilah, udahlah, kan yang harus ambil kan dua, Pertamina sama PLN."
"Betul," timpal pria itu.
"Ya, dua-duanya punya saham lah Pak, gitu," sambung perempuan lagi.
(Sebelumnya akun yang menyebarkan rekaman ini bernama om_gadun, tapi belakangan berganti menjadi walikota_parung)
"PLN. Waktu itu saya ketemu Pak Ari juga, Bu. Saya bilang 'Pak Ari mohon maaf, masalah share ini kita duduk lagi lah, Pak Ari....'" lanjut sang pria.
"Saya terserah bapak-bapak lah, saya memang kan konsepnya sama sama Pak Sofyan," balas perempuan.