Dia malah menyarankan buruh melakukan syukuran yang berkaitan perjanjian kerja sama atas pencapaian suatu perusahaan agar lebih baik di masa mendatang.
"(Kalaupun turun ke jalan) mungkin buat syukuran mengenai perjanjian kerja bersama yang sudah dicapai suatu perusahaan, begitu lebih baik," kata Aloysius dalam diskusi May Day, TKA dan Investasi di restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
Menurutnya, masalah yang utama dari perburuhan adalah hukum ketenagakerjaan yang berlaku saat ini. Karenanya, dia meminta supaya masalah ini dibicarakan secara internal.
"Menurut saya, buruh seharusnya tidak menuntut karena masalahnya adalah masalah hukum ketenagakerjaan itu sendiri. (Yang perlu dilakukan) bagaimana seharusnya mengatur itu?" kata dia.
Aloysius menerangkan, hubungan industrial di Indonesia ada dua kategori, korporatis model dan kontraktualis model.
Pada korporatis model, kata dia, pemerintah lebih dominan karena bisa mengatur buruh melalui undang-undang. Sedangkan pada kategori kedua, peran pemerintah lemah, karena buruh dan pengusaha yang memiliki kepentingan lewat perjanjian kerja bersama.
Dalam korporatis model, sambung Aloysius, pemerintah sering kali kesulitan membuat aturan yang bisa memuaskan buruh dan pengusaha.
Karena itu, dia menyarankan agar aturan itu diserahkan kepada kedua belah pihak (buruh dan pengusaha). Hal itu, kata dia, bisa saja terjadi, sebab Indonesia menganut multiunion system.
"Jadi serikat buruh berjuang membuat perjanjian kerja bersama di perusahaannya masing-masing. Oleh karena itu May day tidak perlu dibuat tuntutan-tuntutan," kata dia.
Baca Juga : Belum Ada Kepastian Jumlah Peserta Hari Buruh
Sementara itu, Kepala Polres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Huta Julu mengatakan, polisi belum dapat memastikan jumlah buruh yang akan turun saat peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei mendatang.
"(Massa yang turun) enggak bisa diperkirakan bos. Karena kami masih terus mengimbau," katanya saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/4/2018).
Roma mengatakan, Hari Buruh Internasional tahun ini memiliki tema May Day is Fun Day. Karena itu, pihaknya masih melakukan rapat intensif dengan sejumlah stakeholder terkait di Ibu Kota untuk memastikan tema itu terealisasi saat buruh turun ke lapangan 1 Mei mendatang.
"Prinsipnya, kami membuat pengamanan hari buruh itu adalah May Day is Fun Day. Disnakertrans DKI juga mengadakan kegiatan-kegiatan yang bisa membuat (peringatan May day) ini suatu hari yang gembira," ungkapnya.
Baca Juga : Pemerintah dan Buruh Didorong Bersinergi
Meski tema Hari Buruh Internasional tahun ini May Day is Fun Day, kata Roma, ribuan petugas gabungan yang terdiri dari beberapa instansi seperti Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan Pemprov DKI bakal dikerahkan untuk memastikan May Day tahun ini berjalan tertib.
"(Konsentrasi) ada di Istora Senayan, Taman Pandang, kantor ILO, Patung Kuda kemudian ada di luar Jakarta Pusat juga," kata Roma.