"Saya masih ditaruh di penampungan, sebelum akhirnya napi yang lain. Kita ikuti prosedur. Kalau yang baru masuk kan memang masuk di penampungan dulu," tutur Fredrich di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).
Fredrich mengaku tidur bercampur dengan tawanan baru lain dengan berbagai macam latar belakang. Dia bahkan belum tahu kapan akan digabung dengan tahanan lain dalam sel umum.
"Belum tahu sampai kapan di sana (penampungan), itu kan tergantung dari kebijakan yang punya rutan. Bukan kita yang menentukan. Kita patuh terhadap peraturan," kata dia.
Baca Juga : Fredrich Dipindah ke Rutan Cipinang
(Ilustrasi/era.id)
Rutan Cipinang, kata Fredrich, dirasakan lebih profesional dibandingkan dengan Rutan KPK. Salah satu faktor yang dirasakan adalah ia bisa dijenguk selama lima hari dalam seminggu. Selain itu, obat-obatan seperti obat Alganax tidak akan ditahan oleh tenaga medis di Rutan Cipinang.
Baca Juga : Fredrich yang Tak Takut Disantet
"Kan di sana memang lebih profesional. Profesional itu kan beda dengan amatir (Rutan KPK). Di sana (Cipinang) dokternya sangat bijaksana dan dia tahu. Sedikit pun tidak mempersulit (memberikan obat Alganax)," jelas dia.
Fredrich menuturkan, tidak ada yang perlu ditakutkan di Rutan Cipinang, asalkan tidak mencari gara-gara di dalam rutan. Kendati demikian, ia tetap lebih memilih untuk menjadi tahanan rumah, ketimbang ditahan di dalam rutan.
Baca Juga : Merasa Dibohongi, Fredrich Sebut Saksi Ahli Nujum
(Ilustrasi/era.id)
Baca Juga : Fredrich: Emang Saya Pemain Sinetron?
"Kalau kita tidak melanggar aturan atau cari gara-gara, tentu enggak terjadi apa-apa. Buat kita kan yang paling baik kan kita ditahan di rumah. Rutan apa pun kan enggak baik, mau itu semewah apa pun. Surga saya itu ya rumah saya," tuturnya sambil tersenyum.
Fredrich didakwa oleh KPK sebagai obstruction of justice atau melakukan perintangan penyidikan kasus korupsi. Ia didakwa telah bekerjasama membuat rekam medis palsu dan rekayasa kecelakaan terhadap Setya Novanto ketika dirawat di RS Medika Permata Hijau tanggal 16 November 2017.