DPR Pertanyakan Visa Wisata untuk Warga Israel

| 04 May 2018 14:56
DPR Pertanyakan Visa Wisata untuk Warga Israel
Ilustrasi (Pixabay)
Jakarta, era.id - Anggota Komisi I DPR, Sukamta meminta Kementerian Luar Negeri segera mengklarifikasi pemberitaan di media online Israel, www.haaretz.com yang menyebut Indonesia telah mengeluarkan visa wisata untuk  warga negara Israel.

Dalam berita itu dikabarkan per tanggal 1 Mei 2018, warga negara Israel dapat berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan visa wisata.

"Perlu ada klarifikasi atas pemberitaan tersebut oleh Kemenlu RI," tulis Sukamta dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (4/5/2018).

Sukamta mengatakan, penerbitan visa wisata untuk warga negara Israel merupakan anomali. Bagaimana tidak, selama ini Indonesia tak pernah punya hubungan diplomatik apa pun dengan Israel.

Menurut Sukamta, penerbitan visa ini berpotensi merusak upaya diplomatik Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina. "Isu ini jika dibiarkan tentu bisa kontra produktif dengan upaya diplomatik Indonesia mendukung Kemerdekaan Palestina," tuturnya.

Lebih dari itu, Sukamta bahkan mendorong pemerintah menjalankan komitmen yang pernah disampaikan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung 27 Desember 2015, yang menyebut pemerintah tak akan pernah memberikan visa wisata kepada warga negara Israel. 

"Jika perlu kebijakan tersebut diperkuat dengan larangan total penerbitan visa dan bahkan transit perjalanan, sebagaimana juga dilakukan negara tetangga Brunei Darussalam dan beberapa negara lain," jelasnya.

Baca Juga : Israel Tutup Akses Medis Warga Gaza

Saat ini, kata Sukamta, Palestina membutuhkan dukungan yang lebih kuat dari Indonesia dan seluruh dunia untuk menghadapi berbagai tekanan, seperti sikap Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ngotot membuka kantor kedutaannya di Yerusalem.

"Dengan situasi seperti ini, barangkali juga perlu ditinjau ulang hubungan dagang, pariwisata dan keamanan antara Indonesia dengan Israel. Jika perlu dihentikan saja sebagai wujud dukungan yang lebih kuat untuk Kemerdekaan Palestina. Toh, potensi wisawatawan dari Israel juga sangat kecil," ujarrnya.

Rekomendasi