Sebut Anies Mental Pengemis, Ferdinand Malah Di-bully Netizen karena Salah Sebut Lamongan di Jawa Tengah

| 05 Oct 2021 19:28
Sebut Anies Mental Pengemis, Ferdinand Malah Di-bully Netizen karena Salah Sebut Lamongan di Jawa Tengah
Ferdinand Hutahaean dan Anies Baswedan. (Foto: Istimewa)

ERA.id - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean jadi 'bulan-bulanan' warganet lantaran menyebut Lamongan berada di Jawa Tengah.

Hal itu bermula saat Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya menyerang kampanye antirokok yang digalakkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ia menyebut Anies bermental pengemis karena dianggap meminta dana kepada pihak luar.

"Anies kampanye anti rokok, Lamongan Jawa Tengah kembangkan tembakau..!!" cuit Ferdinand di lihat ERA.id, Selasa (5/10/2021).

Bukannya mendapat reaksi positif karena mengkritik kampanye antirokok Anies, Ferdinand malah di-bully warganet karena salah sebut Lamongan berada di Jawa Tengah.

"Nah kan terlihat lagi gobloknya loe . .. sejak kapan Lamongan pindah ke provinsi Jawa tengah. Pantas saja @GeiszChalifah tanya SMA loe dimana," kata akun @UGanti***.

"Koreksi bang, lamongan itu di Jawa Timur," cuit akun @andriyh***.

"Dulu Ngawi, skrg Lamongan yg pindah ke Jateng, makasih Lae udh bikin sy ketawa.." kata @andaputra***.

"Twit ini akan melegenda dimana pengikut sendiri pun malu untuk komentar membela  ....jangan di hapus ya bro," kata akun @benzemafar***.

Ferdinand sendiri sebetulnya ingin mengkritik Anies soal bagaimana tembakau sebagai penyumbang pendapatan negara.

"Cukai rokok adalah penyumbang terbesar pendapatan negara bahkan diatas sektor Migas dan tambang. Anies mana ngerti yg gini2, dia cm pengen terhubung dgn dunia luar tp tak pintar cara mainnya. MENTAL PENGEMIS," kata Ferdinand.

Sebelumnya, Anies jadi sorotan lantaran mengirim surat kepada Michael R. Bloomberg mengenai ajakan kolaborasi kampanye antirokok.

Bloomberg adalah pendiri Bloomberg Philantrophies yang disebut sering menginvestasikan uangnya untuk mendanai gerakan pengendalian tembakau.

Surat ini sebenarnya dikirim Anies pada tanggal 4 Juli 2019. Namun, saat ini dipersoalkan karena Anies mengeluarkan kebijakan melarang iklan rokok di minimarket hingga menerjunkan Satpol PP untuk menutup etalase rokok.

Yang bikin geger, akun Twitter @rokok_indonesia menyebut tindakan Anies saat ini berhubungan dengan pengiriman surat kepada Bloomberg dua tahun lalu. Akun tersebut menuding Anies meminta jatah dana untuk melakukan kampanye antirokok di DKI Jakarta.

Rekomendasi