Kemenangan Mahathir, Bukti Tidak Lakunya Politik SARA

| 11 May 2018 10:28
Kemenangan Mahathir, Bukti Tidak Lakunya Politik SARA
Mahathir Mohamad (Instagram)
Jakarta, era.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengucapkan selamat kepada Mahathir Mohamad yang baru saja memenangkan pemilu Malaysia 2018. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, Mahathir tidak hanya memenangkan pemilu, tapi juga memenangkan narasi politik yang membangun peradaban.

Menurut Hasto, Mahathir berhasil keluar sebagai pemenang di tengah politik SARA yang dimainkan petahana selama pemilu berlangsung.

“Ada beberapa komponen dari pihak yang diduga kuat terkait dengan incumbent yang mencoba memainkan politik SARA di Malaysia. Namun, kedewasaan pemilih di Malaysia membuktikan bahwa narasi politik pemecah belah atas dasar suku, agama, dan antargolongan tidak laku di Malaysia," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/5/2018).

Menurut Hasto, pemilu Malaysia bisa menjadi pelajaran di Tanah Air. Dia menyebut, tidak ada tempat bagi pelaku politik SARA dan ujaran kebencian di Indonesia.

"Mereka yang menggunakan politik adu domba dan mengampanyekan ujaran kebencian, yang sering mengarah pada radikalisme, tidak mendapat tempat di bumi Pancasila ini,” ujar Hasto.

Baca Juga : Ucapan Selamat Presiden Jokowi untuk Mahathir

Hasto melanjutkan, Indonesia sebagai bangsa yang besar dan berkeadaban dengan tingkat kebudayaan yang begitu tinggi dan beranekaragam, tidak boleh ketinggalan dengan capaian di Malaysia tersebut. Menurut Hasto, PDIP percaya Indonesia adalah bangsa toleran, berkeadaban, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.

"Kejadian di Malaysia seharusnya mendorong bangsa Indonesia untuk selalu setia pada watak politik yang mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan sebaliknya," tuturnya. 

"Kepada kelompok-kelompok tertentu yang masih menggunakan berita palsu, ujaran kebencian, fitnah, dan politik menghalalkan segala cara demi kekuasaan, semoga tersadarkan, bahwa politik kotor tidak pernah mendapat tempat di hati rakyat," ujar Hasto. 

Rekomendasi