Yusuf Muhammad 'Semprot' Wagub DKI yang Minta Warga Berdoa Agar Tak Banjir: Anggaran Banjir Disunat, Warga Disuruh Berdoa..

| 05 Nov 2021 16:37
Yusuf Muhammad 'Semprot' Wagub DKI yang Minta Warga Berdoa Agar Tak Banjir: Anggaran Banjir Disunat, Warga Disuruh Berdoa..
Anies Baswedan dan Riza Patria. (Foto: Antara)

ERA.id - Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad menanggapi pernyataan Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Riza Patria yang meminta warga Ibu Kota berdoa supaya tak ada banjir.

Menurut Riza pihaknya sudah melakukan evaluasi dan tidak terjadi genangan banjir atau pun banjir saat hujan dengan intensitas tinggi terjadi.

Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk berdoa agar tidak ada curah hujan ekstrem supaya tidak terjadi banjir. Hal itu menanggapi prediksi BMKG soal prakiraan hujan ekstrem di wilayah Ibu Kota.

"Cuaca di luar kekuasaan kita sebagai manusia. Saatnya kita sekarang berdoa memohon kepada Tuhan supaya tidak ada banjir tidak ada bencana," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/11).

Menanggapi itu, Yusuf Muhammad menyebut jika penanganan bajir di Jakarta terkesan tak serius. Hal itu terlihat dari anggaran banjir yang dipotong.

"Penanganan banjir gak serius, anggaran banjir disunat," cuit Yusuf Muhammad di akun Twitternya, dilihat ERA.id, Jumat (5/11/2021). 

Ia pun menyinggung saran Wagub DKI yang meminta warga Jakarta berdoa agar tidak banjir. "Kini warganya disuruh berdoa supaya gak kebanjiran," kata dia.

"Teruslah berdoa walau tak berguna!" tambah dia.

Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan Jakarta belum siap menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang diprakirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terjadi akhir 2021 dan awal 2022.

"Kalau saya katakan, untuk kesiapan Jakarta, belum siap," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa.

Prasetyo menyebutkan ketidaksiapan Jakarta Ini terlihat dari belum terealisasinya proyek sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur yang telah direncanakan pada era pemerintahan sebelumnya.

Kemudian proyek normalisasi sungai yang belum dilanjutkan hingga saat ini juga menjadi salah satu penyebab Jakarta tidak akan siap dalam menghadapi cuaca ekstrem, katanya.

Lalu, kata dia, sistem drainase atau tali air juga tidak terkoneksi dengan baik sampai ke saluran air yang besar.

"Saya bukan menyalahkan atau tidak menyalahkan ya. Permasalahkan banjir itu kenapa teriak-teriak pas saatnya hujan. Pas sebelum hujan juga kan barang-barang yang dibeli banyak sekali ya alat-alat buat ngeruk tanah," kata Prasetyo.

Rekomendasi