"Partai Berkarya menargetkan menjadi partai lima besar, tak sekadar lolos dari lubang parliamentary threshold. Kami ingin siap dan siap dipercayai rakyat dan jadi partai gajah dipertarungan politik ini," kata Sekjen DPP Partai Berkarya Priyo Budi Santoso dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, (12/5/2018).
Bila beberapa partai disibukkan dengan kampanye tagar #GantiPresiden2019, partai berlambang beringin yang mirip seperti Partai Golkar ini justru punya tagar yang berbeda, yaitu #GantiLegislatif. Hal ini diungkapkan Priyo karena adanya kekhawatiran pihaknya terhadap kondisi bangsa.
"Kita khawatir, masyarakat jengah terjadi pertikaian di mana-mana, saling mencaci maki seolah negara tidak mampu, persatuan nasional tergerus," ungkapnya.
Baca Juga : Priyo Budi Santoso Resmi Bergabung ke Partai Berkarya
(Infografis/era.id)
Baca Juga : Tommy: Kami Bisa Jadi Tiga Besar di Senayan
Meski begitu, Partai Berkarya belum menentukan siapa presiden yang akan didukungnya pada Pilpres 2019. Namun, lanjut Priyo, Partai Berkarya akan mendukung figur yang paling potensial menang pada pilpres tahun depan.
Sebelumnya, putra mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra atau yang akrab disapa Tommy Soeharto ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Berkarya. Ia memimpin Partai Berkarya untuk masa kepemimpinan 2018-2022.
Baca Juga : Sah, Tommy Soeharto Pimpin Partai Berkarya
Dalam pidato pertamanya, Tommy meyakini partainya mampu membawa kemaslahatan bagi rakyat Indonesia. Selain itu, Tommy juga bertekad membawa partainya mendapatkan 80 kursi di DPR. Pada kesempatan itu pula, dirinya mengukuhkan kepengurusan DPW Partai Berkarya. Setelah itu, dia berharap DPW ini bisa segera membentuk kepengurusan DPD.
(Infografis/era.id)