"Cukuplah pelajaran pahit buat kita karena kita tidak bersatu. Cobalah kita bersatu dulu, masak satu bangsa tak bisa bersatu," kata Ryamizard dalam acara diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, Senin (14/5).
Ryamizard mendorong DPR untuk segera merampungkan revisi RUU Anti-terorisme. Ryamizard berharap, dengan ini, aksi terorisme bisa dilawan.
"Apa pun namanya, yang penting untuk keselamatan bangsa. Untuk keselamatan bangsa kok dipersoalkan, jangan dulu. Untuk bangsa dan negara harus kita dukung semua, itu yang penting," jelas Ryamizard.
Baca Juga: Ironi Pelibatan Satu Keluarga dalam Serangan Bom Surabaya
Ryamizard mengatakan, kebersamaan rakyat Indonesia juga menjadi kunci untuk membasmi terorisme. Ia menegaskan, untuk membungkam teroris, rakyat harus bersatu dan bersama-sama melawan terorisme.
"Kuncinya adalah kebersamaan kita sebagai anak bangsa. Saya sudah bicara di mana-mana, kalau menangani teroris dengan senjata hanya 1 persen keberhasilannya, 99 persen adalah rakyat," katanya.
"Jadi rakyat harus sama-sama melawan, tidak ada ruang gerak (teroris), mereka (teroris) tidak bisa apa-apa," tandasnya.
Baca Juga: Bom Gereja Surabaya, 18 Orang Meninggal Dunia
Kepolisian Daerah Jawa Timur menyebutkan korban tewas dalam teror bom di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5) berjumlah 28 orang, baik pelaku, petugas kepolisian, maupun masyarakat.
Jumlah korban luka-luka dalam aksi terorisme tersebut sebanyak 57 orang, termasuk anggota keluarga yang diduga menjadi pelaku pengeboman.