Langkah tersebut, dikatakan Gubernur Anies Baswedan merupakan langkah tepat. Dengan rata-rata dividen sebesar Rp38 miliar per tahun, nilai 26,25 persen saham pemprov saat ini diperkirakan mencapai Rp1 triliun lebih.
"Jadi, kalau kita mau mendapatkan Rp1 triliun dengan mempertahankan saham di Delta, mungkin kita perlu 30 tahun lebih baru bisa dapat angka satu triliun dana itu," kata Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Kota, Rabu (16/5/2018).
Nantinya, pemprov akan memanfaatkan keuntungan tersebut untuk pembangunan Ibu Kota. Tujuannya, tentu saja agar dampak kebijakan ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
"Sekarang (pelepasan) dalam proses penentuan untuk kepentingan konsultan, yah. Untuk konsultan bagi penjualannya dan mudah-mudahan dalam waktu singkat ini bisa tuntas, itu yang ingin kita sampaikan," kata Anies.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, pelepasan saham ini adalah bentuk realisasi komitmen yang telah ia dan Sandi suarakan sejak masa kampanya Pilkada DKI Jakarta 2016 lalu.
Selain itu, kebijakan pelepasan saham ini merupakan salah satu hal yang paling ditunggu. Namun, kata Sandi, pemprov tak akan terburu-buru dan akan tetap berpegang pada Undang-undang (UU) Pasar Modal serta sejumlah ketentuan lain yang berkaitan dengan segala proses regulator.
"Untuk memastikan penjualan ini, pertama, sesuai dengan seluruh koridor hukum baik di pasar modal maupun juga di perizinan yang diperlukan di wilayah Pemprov DKI, termasuk juga perizinan dari teman-teman di DPRD," kata Sandiaga.
Tak cuma itu. Sandi juga bilang, proses pelepasan ini harus dilakukan secara teliti dan penuh perhitungan. Kata Sandi, pemprov akan melibatkan pihak-pihak kredibel untuk memastikan valuasi terbaik atas persoalan ini.