ERA.id - Beredar informasi di media sosial yang menyebut Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp80 juta per sumur serapan.
Infomasi itu salah satunya diunggah oleh akun Twitter bernama @Flamboyan59. Ia membagikan sebuah postingan berupa video yang memperlihatkan sumur resapan yang rusak.
Dalam postingannya Ia menarasikan Pemrov DKI Jakarta menganggarkan sumur resapan tersebut seharga Rp80 juta per unit sumur resapan. Namun, sumur tersebut terlihat rusak dan tidak berfungsi.
Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, dilansir laman turnbackhoax.id, harga per unit sumur resapan tidak ada yang mencapai angka 80 juta, akan tetapi berkisar 13 juta bahkan ada yang di bawahnya.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Sumber Daya Air Yusmada Faisal
"Rp 80 juta bagaimana? Cek saja harganya. Ada yang Rp 13 juta, ada yang di bawah itu juga. Yang jelas, ada harga di masing-masing kontraknya. Ya jelas salah kalau Rp 80 juta itu," ungkap Yusmada.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga membeberkan biaya pembangunan sumur resapan di Ibu Kota. Harganya berkisar Rp 7-13 juta dan yang termahal mencapai 13,2 juta.
Tidak diketahui pula secara pasti di wilayah mana lokasi sumur resapan yang rusak tersebut, namun Yusmada mengungkapkan warga dapat melaporkan kerusakan sumur resapan ke Dinas Sumber Daya Air dan kontraktor yang mengerjakan sumur resapan, karena proyek tersebut sebenarnya masih dalam tahap pembangunan.
Menurut laporan yang masih berlangsung, keluhan terhadap sumur resapan banyak datang dari Jakarta Selatan. Misalnya, sumur resapan di Jl Lebak Bulus III, Jl Karang Tengah, Jl Agraria, Jl Intan, dan juga Jl Bona Indah. Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Mustajab, masih mencari tahu di mana gerangan sumur resapan rusak seperti yang viral itu.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @Flamboyan59 adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.