ERA.id - Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Imam Muslihin pada 14 Desember 2021 sebuah video yang menarasikan lebih dari 2000 gereja di Paris dihancurkan karena sepinya jemaah yang datang.
Hal itu terjadi lantaran banyak dari jemaatnya yang menjadi agnostik atau lebih memilih memeluk Islam.
Dalam video berdurasi 1 menit tersebut memperlihatkan sebuah gereja yang dihancurkan oleh ekskavator, kemudian pada detik ke- 00:00:20 terlihat pula sebuah gereja lain yang dirobohkan.
Selain mengunggah video, akun tersebut juga menulis "Masa Depan itu milik Kaum Muslimin,".
Adapun narasi video di dalam video itu sebagai berikut:
“Lebih dari 2000 Greja di Paris telah di runtuhkan akibat sepinya jemaah yang datang. Alesan dihancurkannya ialah banyak orang di perancis yang lebih memilih menjadi agnostik. Para jamaah banyak yang menjadi ateis dan agnostik sehingga mereka tidak peduli dengan gerejanya. Para jemaah agnostik ini pada bingung buat apa mereka ke gereja lagi, akibat mereka menemukan titik buntu. Dari kitab bible yang mereka kaji, dan yang kedua adalah banyak pastur disana yang melakukan kejahatan sex. Lebih dari 300.000 pelecehan sexual yang terjadi di gereja, dan dilakukan oleh pasturnya sendiri. Kini para agnostik itu lebih memilih meninggalkan agama mereka dan mencoba masuk kedalam islam," bunyi narasi dalam video itu.
Dikutip dari Turnbackhoax.id pada Senin (20/12/2021), setelah dilakukan penelusuran fakta terkait menggunakan reverse image, ditemukan bahwa penampakan gereja pertama dalam video adalah gereja the Saint-Jacques di Abbeville di wilayah Prancis Utara.
Gereja yang sudah berusia 2 abad tersebut banyak materialnya yang telah rapuh dan sering roboh, serta dinilai membahayakan keamanan dan kenyamanan publik, karena di samping itu letaknya juga berdekatan dengan alun-alun kota, sekolah dan rumah penduduk.
Kondisi gereja the Saint-Jacques setiap tahun semakin memburuk, seorang ahli menyatakan bangunan tersebut sebenarnya sudah di ambang kehancuran. Pemerintah kota setempat tidak mampu membayar renovasi penanganan yang membutuhkan dana 4,2 juta euro. Wacana pembongkaran sebenarnya sudah ada sejak tahun 2010, namun baru pada Februari 2013, gereja the Saint-Jacques resmi dihancurkan.
Dilansir dari catholicnewsagency.com, perusakan atau penghancuran rumah ibadah (berbagai agama) sering terjadi di Prancis, utamanya yang disorot adalah Gereja Katolik sebagai tempat ibadah mayoritas penduduk di Prancis. Sebab penghancuran tempat ibadah antara lain dikarenakan pembongkaran, transformasi, penghancuran oleh api, atau runtuh. Namun dua pertiga kebakaran disengaja dan menyangkut sentimen antar agama di Prancis.
Sehingga berdasarkan informasi yang diperoleh dan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Imam Muslihin adalah tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.
"Dipastikan Informasi Palsu. Gereja the Saint-Jacques yang ada dalam video dirobohkan karena bangunan tua dan mudah runtuh serta membahayakan warga sekitar. Adapun gereja-gereja di Prancis yang diruntuhkan dikarenakan bangunannya yang rapuh, sebagian karena kecelakaan seperti kebakaran," seperti dikutip Turnbackhoax.id