"Epih anak saya," isak Udin singkat, sambil lalu dengan berlinang air mata.
Orangtua Epih, Udin, juga memiliki profesi sejenis. Udin bekerja di komplek pergudangan Jati Mulya. Udin tak menyangka anaknya menjadi korban meninggal dunia. Air mata Udin berlinang saat peti jenazah Epih masuk mobil ambulans. Gadis kelahiran 2002 itu sempat tidak memberitahu orang tuanya kalau dirinya sudah bekerja di PT Panca Buana Cahaya.
"Ia ibaratnya emang putus sekolah. Ya, nganggur. Mungkin ada yang ngajak, temannya. Temannya itu korban juga lagi sama. Yang namanya Surnah itu." tutur Pama Epih, Suwandi.
Menurut penuturan pamannya, Epih diupah per hari. Setiap hari Epih mendapat 40 ribu rupiah. Hasil kerjanya itu dibayarkan setiap hari Sabtu. Anak pertama dari dua bersaudara ini dikenal ceria semasa hidupnya. Selain Epih, ada 29 warga Desa Salembara, Kampung Belimbing, yang bekerja di PT Panca Buana Cahaya. Epih dan Surnah menjadi bukti PT Panca Buana Cahaya memperkerjakan anak di bawah umur.