Malaysia Contek Indonesia soal Reformasi

| 21 May 2018 16:59
Malaysia <i>Contek</i> Indonesia soal Reformasi
Ketua Umum ICMI, Jimly Asshiddiqie dan BJ Habibie (Leo/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie menilai apa yang terjadi di Malaysia saat ini merupakan refleksi dari 20 tahun reformasi Indonesia. Malaysia mulai meniru Indonesia, di mana rakyat mulai merasa kecewa dengan kasus korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Tapi, Jimly berharap jika apa yang terjadi di Malaysia tidak terjadi di Indonesia. Di mana negeri tersebut mengalami kemunduran demokrasi dan reformasi.

"Akhirnya rakyat yang menentukan semua kezaliman kekejian dalam politik jangka pendek, akhirnya rakyat menentukan dan Mahathir dan Anwar menangkan hati rakyat," kata Jimly di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).

Ia bersyukur reformasi di Indonesia berjalan lancar, reformasi yang diperjuangan rakyat telah mencapai usia yang ke-20. Untuk itu, Jimly meminta segenap rakyat Indonesia untuk menjaga demokrasi dan persatuan dengan menjaga kepercayaan satu sama lain dan tidak saling membohongi.

Baca Juga : DPR: Peralihan Otoriter ke Demokrasi Capaian Terbaik Reformasi

(Infografis/era.id)

Jimly berpandangan jika hal tersebut dilakukan maka angan-angan Indonesia untuk menjadi salah satu negara terbesar ke empat di tahun 2045 dapat tercapai.

Baca Juga : Peringatan 20 Tahun Reformasi: Soros Pemicu Krisis Moneter

"Antara generasi satu dengan yang lain jangan ngapusi (bohong). Di bawah kepemimpinan generasi baru kita harus punya wawasan yang berbeda, kita bangun tradisi supaya nanti 2045 kita jadi negara maju syaratnya jangan ngapusi," ujarnya.

Selain itu, pentingnya menjaga persatuan dan saling menghormati satu sama lain, menurut Jimly, penting dilakukan agar Indonesia mengarah ke arah yang lebih baik lagi dengan energi positif yang ada di sekitar rakyat Indonesia.

"Biar ada energi positif, mudah-mudahan kita dari sini bisa lebih baik lagi," kata dia.

Turut hadir dalam acara refleksi 20 tahun reformasi putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, dan Ketua Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

Baca Juga : Menit-menit Pergantian Presiden saat Reformasi

(Infografis/era.id)

Rekomendasi