Kasus Luthfi Hasan di Antara Pertemuan Samad dan PKS

| 26 May 2018 10:01
Kasus Luthfi Hasan di Antara Pertemuan Samad dan PKS
Mantan Ketua KPK Abraham Samad (Yohanes/era.id)
Jakarta, era.id - Abraham Samad datang ke markas PKS untuk bertemu Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman. Samad memang sedang getol menyambangi partai-partai terkait keinginannya maju sebagai calon presiden 2019 mendatang.

Sohibul bilang, Samad 'jualan' pengalamannya selama memimpin KPK. Sudah pasti pembicaraan mereka berdua pun tidak jauh-jauh seputar pemberantasan korupsi. Inilah pertemuan pertama Samad dengan PKS. Pertemuan ini, kata Sohibul, akan dibawa ke internal partai untuk dipertimbangkan.

Samad pasti tidak akan lupa peristiwa lima tahun silam kala dia dan pimpinan KPK lainnya begitu dibenci kader PKS. Bagaimana tidak, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq berhasil diseret ke dalam penjara. Citra PKS runtuh seketika dan berimbas pada perolehan suara di Pemilu 2014. Buntutnya, kritikan deras dari kader PKS ke Samad mengalir deras.

Kasus suap impor daging

Luthfi dan rekannya, Ahmad Fathanah didakwa KPK menerima suap Rp 1,3 miliar dari Dirut PT Indoguna Utama, Maria Elizabeth Liman, terkait penambahan kuota impor daging sapi. Luthfi menerima uang tersebut kala ia menjabat sebagai anggota Komisi I DPR periode 2009-2014 dan Presiden PKS. 

Peran Luthfi dalam kasus suap impor daging, untuk memengaruhi pejabat Kementerian Pertanian sehingga mengeluarkan rekomendasi permintaan tambahan kuota impor daging sapi sebanyak 8.000 ton yang diajukan PT Indoguna dan anak perusahaannya. Kebetulan Menteri Pertanian kala itu, Suswono, adalah kader PKS.

Mahkamah Agung memperberat hukuman Luthfi Hasan Ishaaq dari 16 tahun menjadi 18 tahun penjara. MA juga mencabut hak politik Luthfi untuk dipilih dalam jabatan publik. Putusan kasasi itu diketuk 15 September 2014 silam dipimpin ketua majelis kasasi Artidjo Alkostar yang kini sudah pensiun.

Luthfi Hasan memang bukan orang sembarangan di PKS. Dialah sang ketua umum sekaligus salah satu pendiri Partai Keadilan, cikal bakal PKS. Luthfi menjadi Ketua Umum atau Presiden PKS menggantikan Tifatul Sembiring yang ditunjuk Presiden SBY menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika. 

Makanya, meski Luthfi Hasan sudah ditetapkan sebagai tersangka, seluruh kader PKS saat itu tidak ada yang percaya. Mereka hakul yakin, bos besarnya itu 'dijebak'. Apalagi proses penetapan tersangka memang menjelang pemilu 2014.

 

Rekomendasi