Mengenal Meghan Markle, Calon Penghuni Baru Istana Buckingham

| 29 Nov 2017 07:00
Mengenal Meghan Markle, Calon Penghuni Baru Istana Buckingham
Calon istri Pangeran Harry, Meghan Markle (instagram @meghanmarkle)
Jakarta, era.id - Dalam hitungan bulan, Istana Buckingham bakal kedatangan penghuni baru. Miliaran pasang mata di seluruh dunia kini tertuju pada sosok beruntung tersebut.

Meski berprofesi sebagai aktris Hollywood, nama Rachel Meghan Markle mungkin belum terlalu dikenal publik. Namun dalam sekejap, kehidupan Meghan berubah drastis.

Namanya menjadi nomor wahid pencarian terpopuler di jagat maya usai Pangeran Harry melamarnya Senin (27/11/2017).

Meghan mungkin tak menyangka jodohnya berada jauh di seberang benua, terlebih anggota kerajaan. Lahir dan besar di Los Angeles, Amerika Serikat, perempuan 36 tahun itu harus merasakan pahitnya perceraian kedua orangtuanya sejak usia dua tahun.

Meski demikian, Meghan mendapatkan pendidikan dan kursus terbaik sejak ayahnya memenangkan lotere senilai 750.000 dollar AS atau setara Rp10,13 miliar.

Tak hanya cantik, lulusan hubungan internasional dan teater Northwestern University tersebut juga dikenal sebagai pribadi yang vokal dan memiliki sisi humanis tinggi.

Meghan adalah seorang feminis dan aktivis kemanusiaan. Pemain Rachel Zane dalam serial TV Suits itu menjadi perwakilan PBB untuk partisipasi politik dan kepemimpinan perempuan, serta mengunjungi Rwanda, Afrika, untuk inisiasi derma air bersih.

Sepak terjangnya sebagai feminis dimulai sangat dini, sejak usia 11 tahun. Ketika itu, Meghan tidak terima dengan perkataan dua teman sekelasnya yang menyebut perempuan berkodrat di dapur. Sejak itu, Meghan menyadari posisinya dan bertekad perempuan butuh kursi dalam satu meja, jika itu tidak memungkinkan, maka perempuan harus membuat mejanya sendiri.

Dual ras

Janda dari produser film Trevor Engelson tersebut lahir dari orangtua beda ras. Ayahnya berkulit putih, sedangkan ibunya berkulit hitam. Siapa sangka, kulit eksotisnya itu justru menjadi ganjalan.

Saat sensus penduduk, dia diharuskan memilih salah satu dari percampuran rasnya. Dengan bijak, ayah Meghan membebaskannya untuk menentukan jalannya sendiri.

Tak hanya secara kependudukan, dual ras yang dipikul Meghan juga menjadi hambatan ketika berkarier. Dalam sebuah wawancara dengan Elle UK, Meghan mengatakan, aku tidak cukup hitam untuk memainkan tokoh orang hitam, tapi juga tidak putih untuk memerankan tokoh orang putih.

Hal itu rupanya tak menjadi penghalang bagi cinta Harry dan Meghan. Dengan cincin senilai 350.000 dollar AS (sekira Rp4,73 miliar) melingkar di jarinya, keduanya telah tertaut. Pernikahan mereka akan dilangsungkan musim semi 2018.

Bertahktakan emas, batu Botswana, dan berlian, cincin pertunangan Harry-Meghan punya cerita sentimentil.

Botswana adalah tempat wisata Pangeran Harry kecil dan Putri Diana, sementara berliannya adalah koleksi ibunya ketika masih hidup. Harry ingin memastikan, Diana tetap selalu ikut dalam perjalanan hidup yang akan ditempuh mereka berdua.

 

Tags :
Rekomendasi