Sudah 108 Orang Keracunan Keong Sawah

| 28 May 2018 23:05
Sudah 108 Orang Keracunan Keong Sawah
Ilustrasi Keong 'Racun' di Bogor (Abid/era.id)
Bogor, era.id - Sabtu (26/5) kemarin, sudah 85 orang keracunan makanan akibat mengonsumsi keong sawah di Kota Bogor, Jawa Barat. Dua hari berikutnya, jumlah korban malah bertambah menjadi 108 orang.

Saking banyaknya korban berjatuhan, Pemkot Bogor langsung menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Bayangkan saja, keracunan makanan melibatkan orang banyak, dalam satu kawasan, di waktu yang sama, dan sumber makanan yang sama pula.

"Hasil penyisiran tim surveilance dan tim kesiapsiagaan Dinkes Bogor tercatat jumlah warga yang keracunan itu ada 108 orang tersebar di lima RT," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rubaeah, seperti dilansir Antara, Senin (28/5/2018).

108 orang warga yang keracunan menjalani perawatan tersebar di enam rumah sakit dan lima puskesmas. Ada juga yang rawat jalan dan mendapat perawatan di rumah yang didampingi tenaga kesehatan bidan dan perawat Puskesmas.

Hingga Senin ini, kondisi korban keracunan sudah banyak yang berangsur pulih. Dari 70 orang warga yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan sudah ada yang dibolehkan pulang.

"Hingga sore ini 39 orang sudah dibolehkan pulang, sisanya 31 orang masih menjalani perawatan," katanya.

Rubaeah menambahkan, penanganan kasus KLB ini adalah mengantisipasi jangan sampai terjadi korban meninggal dunia dengan memberikan pelayanan kesehatan.

"Kasus keracunan ini pasien mengalami mual dan muntah, yang harus kita jaga jangan sampai dehidrasi serta menurunkan gejala mual dan muntahnya," kata Rubaeah.

Untuk mengetahui penyebab keracunan, Dinas Kesehatan Kota Bogor masih menunggu hasil pengujian laboratorium Labkesda yang rencananya akan keluar besok, Selasa (29/5) untuk sampel keong sawah atau Tutut.

Semua berawal dari Keong Sawah yang dijual Mang Juju. Makanan itu sebenarnya biasa dijual sehari-hari olehnya. Si Mang Juju pun sebenarnya bukan penjual kemarin sore. Dia biasa berdagang keong sawah dari Bu Yayah warga RT 004/RW 007. Dan belum pernah ada juga kejadian seperti ini sebelumnya.

Sejumlah warga bercerita, keong sawah tutut yang dimakan pada Jumat (25/5) kemarin memang sudah agak berlendir. Malah bau nya sudah tidak enak. Ada juga warga yang hanya meminum air kuahnya saja, eh terpaksa diangkut juga ke rumah sakit karena diduga keracunan juga. Mungkin jadi pertanyaan, kenapa tetap dikonsumsi? 

Rekomendasi