Hal itu diungkapkan Hasto di hadapan ribuan kader dan simpatisan PDIP yang mengikuti rapat konsolidasi pemenangan Pilgub NTT. Acara dilaksanakan di lapangan terbuka di depan kantor DPC PDIP Kabupaten Ngada, Kamis (31/5/2018).
Hasto memulai pernyataannya soal itu dengan menceritakan kisah pertemuan Bung Karno dengan Pak Marhaen, seorang petani miskin yang dianggap sebagai gambaran orang Indonesia kebanyakan. Pertemuan itu menjadi salah satu inspirasi Pancasila dan perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dari situ, Hasto mengatakan, disadari bahwa seorang pemimpin adalah yang hidup bersama dan melayani rakyat. Sebab tak akan ada pemimpin tanpa dukungan rakyat miskin. Dalam konteks ini, sosok Marianus Sae yang dekat dengan masyarakat, adalah salah satu contohnya.
"Setelah melihat dan membaca suasana kebatinan yang ada, kami berkesimpulan, apa yang terjadi dengan Pak Marianus, tak terlepas dari dinamika politik di NTT. Ada orang khawatir dengan sosok pemimpin yang menyatu dengan rakyatnya," kata Hasto.
Selama menyampaikan hal itu, peserta acara berkali kali menyatakan dukungannya terhadap apa yang disampaikan Hasto.
"Kita tetap hormati KPK menjalankan tugasnya memberantas korupsi. Tapi harusnya kebenaran dan keadilan ditegakkan di atas prinsip kebenaran dan keadilan itu sendiri, bukan atas orderan," lanjut Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini mengakui, selama hadir di Bajawa, Kabupaten Ngada, hari ini, rakyat terus menyampaikan antusiasme dan kecintaan terhadap Marianus.
"Saya dengar ungkapan di sini, di Jakarta memang ada OTT, tapi di Ngada ini, OTT adalah Orang Tetap Tusuk (memilih) Marianus-Emi," kata Hasto.
Dilanjutkannya, PDIP selalu berpegang pada nasihat bijak Raden Wijaya yang kerap diceritakan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Bahwa di dalam perjuangan, dikenal 'Satyam Eva Jayate'.
"Artinya bahwa kebenaranlah yang akhirnya akan menang saudara sekalian. Di dalam politik, kebenaran sejati adalah kebenaran yang disuarakan rakyat," tandasnya.
"Saya percaya dan seyakin-yakinnya, Pak Marianus Sae jadi korban konspirasi politik. Tapi kita tetap kokoh dalam keyakinan kita. Kita antikorupsi, tapi mendukung antikorupsi yang bersendikan kebenaran itu sendiri," tukasnya.
Hasto pun meminta agar semua kader, simpatisan, dan relawan, mewujudkan sikap PDIP yang tetap kokoh memberikan dukungan kepada Marianus-Emi. Maka itu, gerakan rakyat dari pintu ke pintu untuk mendukung pasangan nomor urut dua itu bisa dilaksanakan.
"Mari kita buktikan bahwa kedaulatan rakyat tak bisa dikalahkan skenario politik apapun," kata Hasto.
Pada kesempatan itu, Hasto mengajak putra sulung Marianus, Rinto Sae, untuk menyampaikan pernyataanya.
Rinto menegaskan bahwa sang ayah berpesan agar semua relawan dan simpatisan bekerja keras memenangkan pasangan Marianus-Emilia.
"Pesan ayah saya, harus turut berjuang sampai akhir memenangkan pasangan nomor urut dua," kata Rinto.