Soal Pemecatan Terawan, Abu Janda: Teroris Didor IDI Berduka, Ada Dokter Cerdas Baik Hati Dipecat

| 28 Mar 2022 12:30
Soal Pemecatan Terawan, Abu Janda: Teroris Didor IDI Berduka, Ada Dokter Cerdas Baik Hati Dipecat
Abu Janda (Tangkapan Layar)

ERA.id - Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda mengkritik Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lantaran memecat Terawan Agus Putranto dari keanggotaan.

Abu Janda melalui akun Instagramnya mempertanyakan keputusan IDI tersebut.

Dia pun menyayangkan IDI yang menyampaikan duka cita saat anggotanya yang menjadi tersangka teroris ditembak mati.

Sementara, memecat Terawan yang merupakan dokter cerdas.

"IDI maksudnya apa ya? ada teroris didor IDI berduka (slide 2) ..ada dokter cerdas baik hati dipecat.. lihat aja dokter IDI yang konpers mecat dr. Terawan di slide 3.. paham kan?," jelas Abu Janda pada Minggu (28/03/2022).

"Menurut @ikatandokterindonesia , teroris didor densus88 itu "hari yang amat kelam". menurut kami dr terawan dipecat IDI itulah HARI YANG AMAT KELAM teroris dibela, orang baik dipecat 👏 keren ya IDI ?" tambah Abu Janda.

Sebelumnya, Pemecatan Prof DR Dr Terawan Agus Putranto, SpRad (K) RO dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) secara permanen mengejutkan banyak pihak.

Bagaimana tidak, keahlian Terawan telah diakui di tingkat dunia. Hal itu dibuktikan ketika Terawan dipercaya menjabat sebagai Ketua Kehormatan International Committee of Military Medicine (ICMM) sejak tahun 2019. Sebelumnya, Terawan menjadi Ketua ICMM dari tahun 2015-2017.

Pria kelahiran 5 Agustus 1964 yang terakhir berpangkat Letnan Jenderal di TNI Angkatan Darat itu juga sukses memimpin RSPAD Gatot Soebroto. Ketika dipimpin oleh Terawan, pada tanggal 3 Maret 2018 RSPAD menerima akreditasi dari Joint Comission International (JCI) yang markas pusatnya di Amerika Serikat. Penghargaan bertaraf internasional ini menjadikan RSPAD sebagai satu-satunya RS militer di dunia yang meraih akreditasi internasional tertinggi.

Mantan Menteri Kesehatan itu diberhentikan sesuai dengan rekomendasi dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI). Hasil keputusan ini telah dibacakan pada Muktamar ke-31 IDI di Banda Aceh pada 25 Maret 2022.  

Tak pelak, pemecatan oleh IDI tersebut mengguncang banyak pihak. IDI sebagai organisasi profesi kedokteran dinilai arogan dan tendensius telah memecat Terawan.

Rekomendasi