Masinton Dilaporkan ke MKD karena Sindir Luhut, Ketua DPR RI: Polemik Tunda Pemilu Kita Sudahi Saja

| 19 Apr 2022 19:14
Masinton Dilaporkan ke MKD karena Sindir Luhut, Ketua DPR RI: Polemik Tunda Pemilu Kita Sudahi Saja
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: Antara)

ERA.id - Ketua DPR RI Puan Maharani meminta polemik mengenai wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dihentikan semua pihak.

Hal ini menanggapi laporan terhadap anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) oleh Koordinator Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Risman Hasibuan.

"Saya rasa polemik terkait apakah (Pemilu) ditunda atau tidak ditunda dan sebagainya kita sudahi saja. Jadi ya kita tidak usah berbicara lagi tentang hal itu," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/4/2022).

Puan lantas mengingatkan bahwa Presiden Joko Widodo sudah berkali-kali menegaskan bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 tetap sesuai kesepakatan antara penyelenggara Pemilu, pemerintah, dan DPR RI yaitu pada 14 Februari 2024.

Oleh karenanya, dia meminta semua pihak fokus saja mempersiapkan tahapan-tahapan Pemilu 2024 dan mendukung kerja penyelenggara Pemilu yaitu KPU dan Bawaslu.

"Sekarang ini kita mulai proses tahapan pemilu, kan KPU Bawaslu juga sudah dilantik yang baru dan juga sudah mulai melaksanakan rapat-rapat di DPR sesuai mekanismenya untuk melaksanakan tahapan tahapan yang ada," kata Puan.

Diberitkan sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) oleh Koordinator Relawan Indonesia Bersatu (RIB) Risman Hasibuan.

Pelaporan itu buntut dari pernyataan Masiton yang menyinggung Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait isu wacana penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Risman menilai, pernyataan Masinton yang ditujukan kepada Luhut tidak elok. Dia menyebut, Masinton menggunakan diksi Brutus Istana untuk Luhut. Hal itu dinilai terlalu frontal.

Dalam terminologi politik, sebutan Brutus disematkan kepada siapa saja yang melakukan pengkhianatan terhadap pemimpinnya.

"Beliau (Luhut Binsar Pandjaitan) berjasa besar membantu pak Jokowi. Kalau dalam hal Brutus, brutus apa, kan dia harus punya bukti juga brutus yang disampaikan itu apa penafsiran brutusnya," kata Risman, Senin (18/4).

Rekomendasi