ERA.id - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto buka suara soal jawaban Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang mengamini ketika didoakan jadi presiden 2024.
Hasto menilai, jawaban Puan mencerminkan tradisi spiritualitas. Sehingga jawaban itu dinilai wajar.
"Di dalam tradisi spiritualitas kita, ini sering ada doa," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Hasto mengatakan, selayaknya ajaran dari orang tua, segala doa baik memang sebaiknya diamini.
"Kalau orang mendoakan, masa bilang tidak. Seperti itu. Di dalam doa kita diajarkan oleh orang tua, Amin. Pak Djarot jadi profesor, itu Amin. Masa jangan, jangan," kata Hasto.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani didoakan jadi Presiden pada 2024 mendatang dari Pimpinan Majelis Ta'lim dan Shalawat Syubbanul Muslimin, Kiai Haji Hafidzul Hakiem Noer.
Doa itu diucapkan saat peringatan Haul Bung Karno ke-54 di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta, Senin (20/6/2022) malam. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Puan.
Awalnya, Kiai Haji Hafidzul Hakiem Noer menyebut Puan beberapa waktu lalu sempat ke Jawa Timur bertemu dengan para ulama di Jawa Timur. Bahkan, ia mendapat gelar Ning Puan Maharani.
"Beberapa minggu yang lalu beliau sempat ke Jawa Timur bertemu dengan para gus-gus di Jawa Timur sampai beliau diberi gelar Ning Puan Maharani," kata ulama itu di atas panggung.
"Mungkin tahun ini sudah gelarnya ning, 2024 bisa jadi Presiden Republik Indonesia," imbuhnya.
Mendapat doa jadi presiden, Puan tak berbicara banyak. Dia hanya mengamini doa-doa baik tersebut.
"Amin amin amin," kata Puan usai acara.