'Kepretan' Rizal Ramli ke Airlangga: Jangan Kaitkan PSBB dengan Bursa!

ERA.id - Mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli 'mengepret' Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia meminta Airlangga jangan menyalahkan kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Sebelumnya, Airlangga mengkritik kebijakan Anies yang memutuskan bakal menerapkan kembali PSBB secara ketat yang berlaku mulai 14 September nanti.  Oleh Airlangga, keputusan yang diumumkan Anies pada Rabu (9/9) itu dianggap menjadi penyebab anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis kemarin.

"Bung Airlangga jangan suudzon dan cetek (dangkal, red). Jangan asal kaitkan PSBB dengan jatuhnya bursa," tulis @RamliRizal pada Kamis malam (10/9).

Ekonom senior itu menyodorkan sejumlah alasan terkoreksi tajamnya IHSG kemarin.

https://twitter.com/RamliRizal/status/1304084805357727745

Sebelumnya, Rizal juga melontarkan sindiran kepada Presiden Jokowi gara-gara pernyataan Airlangga dianggap menghantam Gubernur Anies Baswedan terkait PSBB secara ketat untuk mengendalikan laju kasus positif COVID-19. 

"Minggu yang lalu Presiden @jokowi pidato bahwa prioritas utama adalah perangi corona, saya sempat angkat topi akhirnya setelah enam bulan, JKW sadar. Anies ambil langkah tepat. Tetapi Airlangga dll hantam Anies. Jadi bertanya JKW itu Presiden bukan? Kok menteri-menterinya bisa menggergaji arahannya?" tulisnya.

Sindiran itu dia lontarkan karena pada 7 September 2020, Presiden Jokowi meminta para pembantunya di Kabinet Indonesia Maju mengutamakan aspek kesehatan dibanding ekonomi dalam penanganan COVID-19.

Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali memperketat PSBB dinilai Rizal Ramli sebagai langkah cepat dan sejalan dengan pidato Jokowi. Namun, dia heran kenapa Menko Perekonomian Airlangga Hartarto justru menghantam Anies Baswedan. 

Seperti diberitakan, Airlangga menyebut penyebab rontoknya IHSG adalah pengumuman Anies soal keputusan Anies Baswedan yang akan menerapkan PSBB ketat.

Menurut Airlangga, pengumuman itu membuat indeks yang baru menunjukkan geliatnya beberapa bulan terakhir sempat bertengger di posisi 5.000 anjlok ke level 4.900. 

"Berdasarkan indeks sampai dengan kemarin, karena hari ini indeks masih ada ketidakpastian karena announcement (pengumuman) Gubernur DKI (Anies Baswedan) tadi malam, sehingga indeks (saham) tadi pagi sudah di bawah 5000," kata Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Kamis (10/9).