Bukan November, Vaksin COVID-19 Asal China Baru 'Mendarat' Akhir 2020

ERA.id - Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan akan ada tiga juta vaksin COVID-19 dari Sinovac, China yang bakal 'mendarat' ke Indonesia pada akhir tahun ini. Selian itu, juga ada 15 juta bahan baku vaksin COVID-19 dari Sinovac yang nantinya akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero).

"Sinovac menyiapkan 3 juta vaksin, itu diharapakan pengiriman bisa masuk di bulan di akhir tahun. Kemudian ada juga yang berbentuk bahan baku, di mana bahan baku itu disiapkan di akhir tahun itu 15 juta, di mana bahan baku ini akan diproduksi di Bio Farma," ungkap Airlangga dalam diskusi di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Selain Sinovac, pemerintah juga sudah menyiapkan vaksin COVID-19 dari sejumlah perusahaan vaksin lainnya seperti Sinopharm dari G42, UEA sebanyak 15 juta vaksin dan Cansino sebanyak 100 ribu vaksin yang diperkirakan masuk di tahun 2021.

Nantinya, kata Airlangga, seluruh vaksin COVID-19 yang akan masuk ke Indonesia harus lolos uji klinis tahap III dan lolos sertifikasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini untuk memastikan vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat aman. 

Saat ini, kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian ini, pihak BPOM sudah mengirimkan timnya ke perusahaan Sinovac untuk melihat kesiapan vaksin COVID-19 yang akan dikirim ke Indonesia.

"Keseluruhan yang dibeli itu harus ada clinical trial III, karena kalau di medis clinical trial ke tiga ini menentukan boleh diberikan kepada masyarakat. Dan salah satu catatannya itu seluruhnya harus masuk ke BPOM, baru dengan seluruh catatan tersebut BPOM bisa memberikan izin vaksin mana yang bisa dipakai,"kata Airlangga.

Terkait dengan beredarnya kabar bahwa November vaksin COVID-19 sudah mulai disuntikkan, Airlangga menegaskan bahwa November nanti masih masuk dalam jadwal persiapan, termasuk untuk mendapatkan sertifikasi dai BPOM.

“Untuk timing tidak ada yang bisa menentukan kapan. Proses uji klinis itu baru Desember selesai yang di Bandung, setelah itu harus ada perizinan dan lihat fasilitasnya apakah yang didapat hanya bahan atau vaksin jadi dari Sinovac dan Sinopharm. Distribusinya nanti tergantung kepada hasil perizinan dari BPOM,” tegasnya.

Sedangkan untuk peyaluran vaksin COVID-19, Airlangga menyebut pemerintah mengutakaman provinsi yang berada di zona merah seperti Sumatera Utara, Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.

"Nah itu akan dievaluasi juga nanti terkait dengan efektifitasnya, sambil menunggu roadmap dan ketersediaan dan persetujuan dari badan POM," pungkasnya.