Update COVID-19: Kasus Aktif COVID-19 Bertambah 17.499, 111 Pasien Meninggal Dunia
ERA.id - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan adanya penambahan kasus aktif di Indonesia sebanyak 17.499 dan 26.916 orang tercatat sembuh pada Minggu, (13/2/2022).
Dilansir dari Antara, berdasarkan pembaharuan data Kementerian kesehatan pada Minggu, hingga pukul 12.00 WIB, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 (Satgas COVID-19) melaporkan jumlah harian yang terkonfirmasi positif terpapar COVID-19 mencapai 44.526 orang, dengan kasus aktif mencapai 17.499, 26.916 orang sembuh, 111 pasien meninggal dunia.
Sementara itu, ada 451.040 spesimen yang selesai diperiksa hingga Minggu siang, terdiri dari 168.139 dari Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR), 31 dari tes cepat molekular (TCM), serta 282.870 dari Antigen. Dari hasil RT-PCR terdapat 64.073 spesimen positif, sedangkan hasil antigen tercatat 33.058 spesimen positif.
Uji laboratorium melaporkan terdapat 148 spesimen invalid dan inkonklusif. Dengan demikian positivity rate spesimen harian COVID-19 di Indonesia mencapai 21,54 persen.
Jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi ada di DKI Jakarta mencapai 10.172 kasus harian, 16.342 dinyatakan sembuh, sementara 43 meninggal dunia. Provinsi dengan kasus tertinggi harian berikutnya adalah Jawa Barat mencapai 10.050, 1.245 pasien yang sembuh dan lima orang dinyatakan meninggal dunia.
Banten menjadi provinsi dengan kasus harian COVID-19 tertinggi ketiga pada Minggu siang, dengan total mencapai 5.592. Sebanyak 2.799 orang dinyatakan sembuh dan 8 pasien meninggal dunia.
Provinsi Jawa Timur ada di urutan keempat dengan 5.377 kasus harian, 3.287 pasien dinyatakan sembuh, sementara 12 orang meninggal dunia. Selanjutnya Jawa Tengah dengan kasus harian mencapai 3.250, 896 pasien sembuh, sedangkan 12 orang meninggal dunia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Letjen TNI Suharyanto menyikapi tingginya kasus penularan COVID-19 di DKI Jakarta dalam beberapa minggu terakhir dengan aksi penegakan protokol kesehatan dengan membagi-bagikan masker pada masyarakat.
"Ini sebagai tindak lanjut menegakkan protokol kesehatan khususnya 3M. Tiga M ini yang paling penting adalah memakai masker. Seiring dengan peningkatan kasus COVID-19, ini tentunya perlu disikapi oleh kita semua untuk tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Suharyanto.
BNPB menargetkan pendistribusian 10 juta masker selama kurun waktu empat bulan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,5 juta ditargetkan dapat terdistribusi dalam tiga hari di 135 titik di DKI Jakarta.
Kami juga pernah menulis soal Kasus Melonjak Tajam, Kapolres Wanti-wanti Masyarakat Tangerang Tak Anggap Remeh Covid-19 Kamu bisa baca di sini
Kalo kamu tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya!